tirto.id - Konjungsi kronologis adalah sebutan untuk kata yang menghubungkan waktu. Konjungsi kronologis ini biasanya juga disebut konjungsi temporal.
Konjungsi kronologis (hubungan waktu) yang umum ditemui di antaranya, yaitu: lalu, setelah itu, kemudian, pada akhirnya, dan masih banyak lagi.
Konjungsi atau dikenal dengan kata hubung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa, maupun antarkalimat.
Penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan).
Selain itu, Idda Ayu Kusrini dalam ModulBahasa Indonesia SMP Kelas VII menuliskan, ahli bahasa Gorys Keraf berpendapat, konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana.
Contoh Konjungsi Kronolgis di dalam Teks
Berikut ini adalah beberapa kata-kata konjungsi kronolgis yang biasanya digunakan dalam sebuah kalimat:
- kemudian
- akhirnya
- selanjutnya
- sekarang
- sebelumnya, dan sejenisnya.
Adapun, berikut ini adalah beberapa teks yang kerap menggunakan konjungsi kronologis di dalamnya:
1. Teks Eksplanasi
Dalam ModulBahasa Indoensia Kelas XI SMA terbitan Kemendikbud tahun 2020, disebutkan bahwa teks eksplanasi merupakan salah satu teks Bahasa Indonesia yang menggunakan konjungsi kronologis sebagai bagian dari kaidah kebahasaan.
Hal tersebut dikarenakan dalam teks eksplanasi memang harus berpola kronologis sehingga akan menggunakan banyak keterangan waktu yang berurutan pada kalimat-kalimatnya, misalnya:
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput.
Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
2. Teks Narasi Sejarah
Narasi sejarah atau cerita sejarah juga sering menggunakan konjungsi kronologis. Sebab, konjungsi kronologis memberikan keterangan tentang hubungan dari dua hal peristiwa yang berbeda.
Secara sederhana, identifikasi kronologis terhadap teks sejarah merupakan upaya menjelaskan teks sejarah berdasarkan waktu yang ada di dalam teks tersebut.
Oleh karenanya, kronologis suatu peristiwa akan mudah diketahui dengan cara menentukan batasan waktu dari cerita sejarah tersebut.
Apabila berhasil dalam menentukan batasan waktu tersebut, maka kronologis suatu peristiwa sejarah akan mudah dipahami, demikian seperti ditulis Ofianto dan Tri Zahra Ningsih dalamAssesmen Ketrampilan Berpikir Historis (Historical Thinking).
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Maria Ulfa