tirto.id - Salah satu fase pertumbuhan pada anak yang mulai suka memegang alat kelamin disebut juga sebagai fase phalic. Lalu apa itu fase phalic? Selain itu, apa penyebab dan bagaimana cara menghadapinya?
Menurut teori Sigmund Freud, seorang psikoanalis asal Austria, perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak terjadi melalui lima tahap psikoseksual. Kelima tahap tersebut yaitu oral, anal, phalic, laten, dan genital.
Dikutip dari Simply Psychology, pada setiap tahap, energi seksual atau libido diekspresikan melalui bagian tubuh tertentu yang menjadi fokus. Tahapan ini disebut psikoseksual karena libido difokuskan pada area tubuh yang berbeda, yang dapat menjadi sumber frustrasi (zona sensitif), kesenangan, atau keduanya, seiring perkembangan fisik seseorang.
Fase-fase tersebut nantinya akan memengaruhi bagaimana kepribadian dan perilaku seseorang terbentuk ketika ia dewasa. Orang tua harus memahami hal ini agar tidak terjadi fiksasi atau kondisi di mana seseorang terikat pada kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi pada masa kecil.
Apa itu Fase Phalic?
Phallic stage atau fase phalic adalah tahap ketiga dalam perkembangan psikoseksual anak menurut teori Sigmund Freud. Pada tahap phalic, Freud mengemukakan bahwa fokus libido berada pada genital.
Dijelaskan Very Well Health, fase ini terjadi sekitar usia tiga hingga enam tahun. Contoh fase phalic adalah anak mulai tertarik pada genital dan muncul rasa ingin tahu tentang perbedaan jenis kelamin.
Anak laki-laki mungkin mengalami kompleks Oedipus atau rasa cinta pada ibu dan kecemburuan terhadap ayah, disertai kecemasan kastrasi.
Sementara itu, anak perempuan mengembangkan kompleks Electra berupa ketertarikan pada ayah dan melihat ibu sebagai saingan mereka, disertai rasa iri terhadap penis yang disebut penis envy.
Penyebab Fase Phalic Pada Anak
Penyebab anak suka memegang alat kelamin kemungkinan karena ia sedang berada dalam fase phallic. Fase yang terjadi pada usia 3-6 tahun ini merupakan bagian alami dari perkembangan psikoseksual mereka.
Pada fase ini, anak mulai tertarik dan mengeksplorasi tubuhnya, khususnya area genital. Ini adalah bagian normal dari pertumbuhan anak dan bukan perilaku yang bisa diatur atau dihindari penyebabnya.
Perilaku tersebut tidak didasarkan pada hasrat seksual, sebab hal itu belum terbentuk pada anak di masa ini. Jadi, perilaku seperti memegang alat kelamin merupakan bagian dari eksplorasi tubuh yang wajar pada usia tersebut.
Cara Menghadapi Anak yang Berada di Fase Phalic
Ketika anak memegang alat kelamin, orang tua mungkin merasa khawatir. Namun, fase phalic adalah bagian alami dari perkembangan anak yang tidak bisa dihindari. Meskipun demikian, orang tua dapat menghadapinya dengan bijaksana dan memberikan bimbingan yang tepat.
Hal ini penting sebab dilansir dari Picmonic, jika terjadi fiksasi pada fase phalic, maka akan memengaruhi perilaku anak saat dewasa. Seorang pria mungkin berusaha menunjukkan maskulinitas secara berlebihan, sedangkan wanita cenderung bersikap genit terhadap pria namun menyangkal motif seksualnya.
Simak cara menghadapi atau cara menghilangkan fase phalic pada anak selengkapnya di bawah ini.
1. Jelaskan Soal Tubuh Mereka oleh Orang Tua Sejenis
Orang tua dengan jenis kelamin yang sama sebaiknya menjelaskan tentang tubuh anak dengan kata-kata yang simpel. Jangan lupa untuk menggunakan kalimat yang layak untuk anak usia tersebut.Proses ini membantu anak mengembangkan pemahaman tentang siapa mereka dalam hal identitas seksual. Jika tahap ini dilalui dengan baik, anak akan memiliki pemahaman yang lebih matang tentang jenis kelamin dan peran sosialnya di masa depan.
2. Tunjukan Kasih Sayang dengan Cara yang Positif
Saat memberi penjelasan, pastikan untuk menunjukkan kasih sayang dengan cara yang baik. Percakapan yang terbuka membuat anak merasa nyaman untuk mengobrol soal hal-hal yang sensitif.3. Tidak Menghukum
Anak melakukan eksplorasi dan tidak sepenuhnya mengerti apa yang mereka lakukan. Oleh karenanya, beri bimbingan dengan cara yang tidak menghukum, agar anak memahami perilaku yang sosialnya tepat.4. Alihkan Perhatian Anak
Cara menghadapi anak yang berada di fase phalic adalah dengan mengalihkan perhatiannya dan melakukan aktivitas bersama. Misalnya dengan bermain, mewarnai, menonton film, membaca buku, atau melakukan kegiatan lain yang menjadi favoritnya.Dengan begitu, anak tidak terus menerus memegang alat kelaminnya.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno