Menuju konten utama

Apa Itu DeepSeek & Kenapa Bisa Bikin Saham Teknologi Anjlok?

Mengenal DeepSeek, platform AI asal Cina. Simak alasan DeepSeek bisa bikin saham teknologi di Amerika Serikat (AS) anjlok.

Apa Itu DeepSeek & Kenapa Bisa Bikin Saham Teknologi Anjlok?
DeepSeek. FOTO/deepseek.com/

tirto.id - DeepSeek menjadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan karena bisa bikin saham teknologi jatuh. Lalu, apa itu DeepSeek dan kenapa bisa membuat saham teknologi menjadi anjlok?

DeepSeek merupakan perusahaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) asal China yang dirilis pada Senin, 27 Januari 2025 kemarin.

Di hari pertama peluncurannya, DeepSeek telah menjadi platform AI dengan unduhan teratas di Apple Store terutama di Amerika.

Buntut peluncuran DeepSeek, platform AI tersebut digadang-gadang menjadi pemicu anjloknya harga saham raksasa teknologi di AS. Beberapa perusahaan yang terimbas besar seperti Nvidia dan ASML.

Reuters mewartakan, menurut laporan berbagai sumber, tak lama setelah peluncuran DeepSeek, saham Nvidia anjlok hingga 17%, ASML turun 6%, dan Broadcom jatuh 17%.

Tak hanya memengaruhi saham teknologi, perusahaan asal Cina itu juga disebut-sebut berimbas pada saham terkait energi seperti saham GE Vernova yang anjlok hingga 21% dan saham Vista anjlok 28%.

Berakar dari persoalan tersebut, DeepSeek sontak menuai atensi tinggi, terutama bagi para investor yang berinvestasi di dunia saham teknologi.

peluncuran model AI terkini oleh DeepSeek itu diklaim lebih baik daripada model-model terkemuka di industri Amerika Serikat. Platform ini juga disinyalir menjadi ancaman besar tatanan dunia teknologi.

“Jika benar bahwa DeepSeek adalah pepatah 'perangkap tikus yang lebih baik', hal tersebut dapat mengganggu seluruh narasi AI yang telah membantu mendorong pasar selama dua tahun terakhir,” kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

Apa Itu Deep Seek?

DeepSeek merupakan sebuah perusahaan rintisan yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) milik salah satu pendiri dana lindung nilai kuantitatif High-Flyer, Liang Wenfeng. Perusahaan ini berkantor pusat di Hangzhou, Tiongkok.

DeepSeek didirikan pertama kali pada Juli 2023 dan baru dirilis secara global pada Senin kemarin, 27 Januari 2025. Perusahaan ini didanai oleh Universitas Zhejiang melalui dana lindung nilai.

MIT Technology Review mempublikasikan bahwa DeepSeek telah membeli "stok cip Nvidia A100", sebuah cip yang telah dilarang diekspor ke China dan disinyalir menjadi cip dasar platform tersebut.

DeepSeek dikabarkan dapat menjadi sebuah terobosan sebagai kecerdasan buatan atau AI, salah satu kelebihannya yakni mampu memberikan pembelajaran yang lebih baik serta penggunaan memori yang lebih efisien.

Sederhananya, DeepSeek ini berfokus pada pengembangan model bahasa besar sumber terbuka (LLM). Artinya, kodenya akan tersedia secara bebas untuk digunakan, dimodifikasi, serta dilihat, termasuk izin untuk mengakses dan menggunakan kode sumber maupun dokumen desain untuk tujuan pembangunan.

Nantinya, platform ini akan melakukan tugas penalaran pada level yang sama dengan ChatGPT. Namun dalam proses pengembangannya, DeepSeek diklaim jauh lebih rendah biaya serta menggunakan lebih sedikit sumber daya.

Tak hanya itu, DeepSeek yang tersedia secara gratis juga telah merilis Chatbot yang disinyalir mampu melampaui Chat-GPT.

Kenapa Deep Seek Bisa Bikin Saham Teknologi Anjlok?

Mengutip laporan BBC, DeepSeek dikabarkan dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang perusahaan AI lainnya di AS yang ditaksir mencapai ratusan juta dolar.

Biaya perusahaan yang rendah itu diprediksi akan menimbulkan guncangan di dunia AI teknologi hingga pasar keuangan, serta mengancam keseimbangan masa depan dominasi AI Amerika.

Berakar dari biaya yang jauh lebih rendah itu juga pada saat perilisan perdana DeepSeek 27 Januari kemarin membuat Nasdaq, perusahaan berbasis teknologi pembuat chip dan pusat data di seluruh dunia, sahamnya mengalami anjlok lebih dari 3%.

Adapun perusahaan AI yang paling terdampak besar yakni Nvidia. Perusahaan yang berbasis di AS ini ditaksir kehilangan hampir 600 miliar Dollar AS dalam nilai pasar pada Senin karena harga sahamnya anjlok hingga 17%.

Keberhasilan DeepSeek ini sekaligus menjadi pendobrak pemikiran soal anggaran yang lebih besar dan chip tingkat atas adalah satu-satunya cara memajukan AI.

Dalam sebuah makalah, perusahaan ini telah menulis bahwa pelatihan DeepSeek-V3 hanya membutuhkan daya komputasi kurang dari 6 juta USD dari chip Nvidia H800.

Dengan kata lain, DeepSeek mampu melampaui platform AI di AS, ChatGPT, dari segala aspek seperti dari segi biaya, spesifikasi, maupun kemudahan dalam mengaksesnya.

Sehingga tidak mengherankan jika DeepSeek menjadi sensasi baru di dunia teknologi hingga menyebabkan sejumlah saham perusahaan teknologi di AS anjlok.

Baca juga artikel terkait ARTIFICIAL INTELLIGENCE atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Balqis Fallahnda & Iswara N Raditya