Menuju konten utama

Apa Itu Curving dan Benarkah Lebih Buruk dari Ghosting?

Curving hampir mirip dengan istilah ghosting, namun curving bukan menghilang secara mendadak.

Apa Itu Curving dan Benarkah Lebih Buruk dari Ghosting?
Ilustrasi curving. FOTO/Istock

tirto.id - Ada istilah baru yang harus ditambahkan dalam kamus kencan Anda, istilah itu adalah curving. Sama seperti istilah-istilah sebelumnya, istilah curving populer dan viral di media sosial.

Menurut Times of India, istilah-istilah semacam orbiting, gaslighting, breadcrumbing dan ghosting, lalu muncul istilah curving ini adalah istilah yang kurang lebih, menggambarkan perilaku seseorang yang tidak terlalu menyenangkan.

Istilah-istilah yang populer dalam dunia relasi dan percintaan ini intinya adalah meninggalkan seseorang secara tiba-tiba, atau menghilang tanpa penjelasan, dan tidak memperhitungkan perasaan orang yang ditinggalkan.

Lantas, apa sebenarnya istilah curving itu?

Apakah itu curving?

Menurut Refinery29, istilah curving pertama kali didokumentasikan oleh Brittany Cox di Thouht Catalog pada 2017.

Curving hampir mirip dengan istilah ghosting, namun curving bukan menghilang secara mendadak. Ketika mereka melakukan curving kepada Anda, mereka akan tetap membalas pesan Anda di telpon, atau di media sosial.

Namun, balasan itu tidak diberikan secara langsung. Mereka akan membalasnya seminggu atau dua minggu kemudian. Selain itu, mereka juga tidak berencana ingin bertemu dengan Anda.

Menurut Psikolog Ann Rosen Spector, PhD, seperti dilansir Women's Health Magazine, curving adalah istilah baru untuk ‘permainan’ lama.

“Banyak orang takut berkonfrontasi langsung, jadi daripada mengatakan ‘Aku tidak mau ketemu kamu lagi,’ mereka lebih memilih untuk mengatakan ‘Aku hubungi lagi nanti ya,’" ucap Ann.

Pada intinya, orang melakukan curving karena mereka ingin Anda yang pelan-pelan meninggalkan mereka. Mereka tidak ingin secara langsung menolak Anda, sehingga dia akan dianggap sebagai orang jahat. Mereka ingin Anda yang bertindak duluan, dan keluar dari relasi itu.

Curving vs Ghosting

Lalu apakah curving lebih buruk dari ghosting?

Ghosting adalah menghilang tiba-tiba, tanpa ada penjelasan apapun. Sementara curving akan terus membiarkan Anda berada dalam ketidakpastian.

Anda akan terus-menerus bertanya apakah orang itu benar-benar tertarik kepada Anda. Karena dalam curving, orang yang membuat Anda gelisah itu tidak benar-benar menghilang. Sesekali ia akan memberikan tanda kehadirannya, lewat pesan teks atau lewat media sosial.

Menurut Brittany Cox dalam Thought Catalog seperti dilansir dari Refinery29, ketika seseorang melakukan ghosting kepada Anda, mereka secara tiba-tiba akan berhenti merespons Anda, tanpa penjelasan atau tanpa kata perpisahan.

Namun, ketika seseorang melakukan curving kepada Anda, mereka akan tetap merespons, tetapi mereka akan menghindari berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan komitmen, atau tentang keseriusan relasi Anda dan dia.

Menurut Pskolog Dr Seema Hingorrany, seperti dilansir dari Times of India, curving membawa dampak yang cukup buruk bagi seseorang. Bahkan beberapa orang bisa terkena depresi akibat menjadi korban curving.

Dr Seema mengatakan, curving bisa membuat orang mempertanyakan kepercayaan diri mereka. Bahkan banyak yang menyalahkan diri mereka sendiri. Banyak juga yang menjadi sangat obsesif terhadap orang yang melakukan curving itu.

Oleh karena itu, Psikiater dan Konselor Pavan Sonar mengatakan, curving bisa terjadi karena berbagai alasan, namun apapun alasannya, ketika Anda menjadi korban curving, sebaiknya Anda segera menyadarinya dan move on.

Jangan emosional dan bertindak agresif. Lalu segera keluar dari relasi itu, dan menyelamatkan diri Anda dari seluruh negatifitas yang muncul.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari