Menuju konten utama

Harun Masiku Disebut Punya Pengaruh di MA, Dekat dengan Hatta

KPK menyebut buron Harun Masiku, memiliki kedekatan dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) periode 2011-2022, Hatta Ali.

Harun Masiku Disebut Punya Pengaruh di MA, Dekat dengan Hatta
Ilustrasi Harun Masiku. tirto.id/Sabit

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut buron Harun Masiku, memiliki kedekatan dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) periode 2011-2022, Hatta Ali.

Fakta itu diungkapkan Tim Biro Hukum KPK, dalam sidang praperadilan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dengan agenda tanggapan dari KPK atas petitum yang disampaikan oleh kubu Hasto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).

"Bahwa Harun Masiku merupakan orang Toraja dan bukan kader asli PDIP karena baru bergabung pada tahun 2018, dan memiliki kedekatan dengan ketua Mahkamah Agung periode 2012-2022, Hatta Ali," kata Kabiro Hukum KPK, Iskandar, dalam ruang sidang PN Jakarta Selatan, Kamis.

Iskandar menegaskan kedekatan itu, membuat Harun diyakini memiliki pengaruh di MA. Alhasil, Hasto memilih Harun untuk memenangkan Dapil 1 Sumatera Selatan pada Pileg 2019.

"Harun Masiku tidak menetapkan Harun Masiku pada wilayah Toraja atau Sulawesi Selatan, yang merupakan daerah asli Harun Masiku," ucap Iskandar.

Iskandar mengatakan Hasto menempatkan Harun di Sumatera Selatan, dengan alasan wilayah itu merupakan basis massa pemilih PDIP. Sehingga, memungkinkan Harun bisa terpilih menjadi Anggota DPR RI, dari dapil tersebut.

Secara terpisah, Humas MA, Yanto, mengaku tidak mengetahui soal kedekatan antara Harun dan Hatta.

"Saya enggak tahu," kata Yanto kepada Tirto, Kamis.

Sebelumnya, Iskandar juga mengungkapkan Hasto memberikan uang Rp400 juta untuk membantu Harun merebut kursi parlemen pada PAW DPR RI Pileg 2019.

Dalam kasus ini, Hasto ditetapkan sebagai tersangka dugaan perintangan penyidikan.

Baca juga artikel terkait HASTO KRISTIYANTO atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Hukum
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama