Menuju konten utama

Apa Faktor Internal dan Eksternal Pergerakan Nasional Indonesia?

Faktor internal dan eksternal pergerakan nasional Indonesia memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Apa Faktor Internal dan Eksternal Pergerakan Nasional Indonesia?
Ki Hadjar Dewantara (kiri), Douwes Dekker (tengah) dan Tjipto Mangoenkoesoemo (kanan) mengenakan pakaian bergaya eropa. FOTO/Wikicommon

tirto.id - Faktor internal dan eksternal pergerakan nasional menjadi dua hal yang saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia. Namun, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal.

Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul, hanya saja membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya. Beberapa alasannya adalah kepemimpinan yang masih bersifat feodal (penguasa setempat) dan belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia.

Bagi penjajah Jepang dan Belanda, perlawanan yang kedaerahan dari masyarakat Indonesia, mudah untuk ditumpas. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi serta semangat perjuangan awal dalam menentang penjajah.

Apa yang Dimaksud Pergerakan Nasional Indonesia?

Pergerakan nasional atau kebangkitan nasional merupakan masa perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada kurun 1908-1945. Masa kebangkitan nasional ditandai dengan munculnya sejumlah organisasi massa dan politik bercorak modern.

Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan.

Indische Partij terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Alhasil, Indische Partij memicu muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru).

Terlepas dari itu, perkembangan pergerakan nasional Indonesia bukan kejadian yang muncul dalam sehari semalam, melainkan hasil proses yang panjang. Terdapat latar belakang kebangkitan nasional yang dikelompokan menjadi faktor pergerakan nasional internal dan eksternal. Lantas, apa saja faktor internal dan eksternal lahirnya pergerakan nasional?

Faktor Internal Latar Belakang Pergerakan Nasional

Faktor internal merupakan hal-hal dari dalam negeri yang memicu kemunculan pergerakan nasional. Fakta adanya penindasan rakyat dan ketidakadilan selama masa kolonial, membuat penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme.

Dikutip dari bukuSejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini beberapa faktor internal pergerakan nasional yang timbul dan memicu untuk bergerak secara bersama:

  • Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
  • Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara berdaulat.
  • Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri
  • Adanya diskriminasi dari pemerintah kolonial terhadap rakyat Indonesia, dari segi pendidikan, upah, maupun pembagian strata sosial.

Infografik SC Faktor Internal Pergerakan Nasional Indonesia

Infografik SC Faktor Internal Pergerakan Nasional Indonesia. tirto.id/Fuad

Faktor Eksternal Pendorong Pergerakan Nasional Indonesia

Pergerakan nasional tidak hanya disebabkan faktor internal yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama. Namun, pergerakan nasional di Indonesia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat. Berikut ini faktor eksternal pergerakan nasional di Indonesia:

  • Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
  • Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.
  • Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
  • Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
  • Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis
  • Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina.

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif