Menuju konten utama

AP II Resmi Operasikan Terminal Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya

Terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya resmi beroperasi per hari ini, Jumat (5/4/2019).

AP II Resmi Operasikan Terminal Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya
Peresmian terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. FOTO/Dok. Humas Kemenhub.

tirto.id -

Terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya resmi beroperasi. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pengoperasian terminal baru merupakan modal utama bagi perseroan dalam meningkatkan konektivitas transportasi udara di Kalteng.

“Terminal baru akan menarik minat maskapai untuk membuka rute-rute baru dan kami akan memanfaatkan momentum tersebut agar lebih banyak lagi penerbangan dibuka di Palangkaraya," jelas dia di Jakarta, Jumat (5/2019).

Ia menjelaskan, sejak beroperasi, terminal baru Tjilik Riwut memiliki desain yang modern membuat Bandara Tjilik Riwut menjadi ikon baru bagi Kalteng.

Terminal baru memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari, di mana jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal lama yang luasnya hanya 3.865 meter persegi berkapasitas 600 orang per hari.

Dari sisi desain, jelas terlihat perbedaan di mana terminal baru bernuansa modern dengan dominan warna putih dan tetap mengedepankan kearifan lokal.

“Melalui pengalaman AP II dalam mengembangkan dan mengoperasikan bandara, kami yakin jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan semakin meningkat secara maksimal setiap tahunnya,” ujar dia.

Pada tahun lalu, jumlah penumpang bandara tersebut sekitar 1 juta penumpang dan nantinya diperkirakan akan mencapai 8 juta penumpang seiring dengan pengembangan yang dilakukan.

Untuk pengembangan Bandara Tjilik Riwut, AP II juga menyiapkan investasi mencapai Rp480 miliar di antaranya untuk pengembangan terminal, serta runway dari saat ini panjang 2.600 meter menjadi 3.000 meter.

Baca juga artikel terkait ANGKASA PURA II atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri