tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan setiap harinya Kota Jakarta menghasilkan sekitar 7.000 ton sampah. Bahkan, pada November 2017 lalu, Ibu Kota negara ini menghasilkan sekitar 2,3 juta ton sampah per tahun.
"Masalah sampah adalah masalah kita semua,” kata Anies Baswedan di Mangarai, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Untuk mengatasi masalah sampah di Ibu Kota, Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerjasama dengan Pemerintah Denmark dan Pemerintah Norwegia.
Anies menyampaikan, sampah yang dihasilkan itu termasuk 54 persen sampah organik dan 14 persen sampah plastik. "Penangganan sampah memerlukan peran aktif para warga,” ungkapnya.
Saat ini, langkah Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi hal itu masih berada dalam tahap dua. “Dimana Pemda sebagai penyedia jasa, dimana warga membuang sampah, pasukan oranye membersihkan," kata Anies.
Maka dari itu Anies ini menuju ke tahap ketiga, dimana warga berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan cara bergotong royong, bekerja bakti dan berani menegur apabila ada yang membuang sampah sembarangan.
"Segala upaya akan semakin bermakna apabila seluruh pihak merasa bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan kota ini. Maju kotanya bahagia warganya," kata Anies.
Sementara itu, Duta Besar Denmark, Rasmus A. Kristensen mengatakan bahwa pihaknya ingin bekerjasama dalam memperbaiki pengelolaan limbah padat. Hal itu sebagai upaya dukungannya terhadap agenda kelautan Indonesia.
"Dalam hal ini, Denmark telah bekerjasama dengan Indonesia dalam memperbaiki pengelolaan limbah padat, termasuk teknologi konversi limbah ke energi dan berkomitmen untuk melanjutkan upaya tersebut," kata Rasmus.
Di sisi lain, Duta Besar Norwegia, Vegard Kalee mengatakanlautan dan daerah pesisir memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian dan berfungsi sebagai sumber penghasilan serta mata pencaharian bagi ratusan juta orang di dunia.
"Namun, ekosistem laut dan daerah pesisir saat ini mengalami kemerosotan yang sangat tajam," kata Vegard.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto