Menuju konten utama

Angka Pengangguran RI Sentuh 9,77 Juta Orang, Terburuk Sejak 2007

BPS mencatat jumlah pengangguran Indonesia per Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta orang.

Angka Pengangguran RI Sentuh 9,77 Juta Orang, Terburuk Sejak 2007
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (tengah) didampingi Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam Wawan Kustiawan (kiri) dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono (kanan) menyampaikan laporan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Tahun 2018 di Jakarta, Senin (29/7/2019).ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran Indonesia per Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta orang dari posisi Agustus 2019 7,1 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 ini mencapai 7,07 persen. Angka ini meningkat 1,94 persen poin dari Agustus 2019.

Jumlah pengangguran kali ini adalah yang terburuk sejak tahun 2007. Pada 2007, angka pengangguran yang dicapai Indonesia adalah 10,01 juta orang dengan TPT 9,11 persen. Kemudian turun menjadi 9,39 juta orang per Agustus 2008 dengan TPT 8,39 persen.

“Karena adanya COVID-19 pengangguran meningkat 2,67 juta orang. Jumlah pengangguran 9,77 juta orang,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Suhariyanto mengatakan sekitar 2,56 juta orang menjadi pengangguran karena COVID-19. Sisanya diperkirakan karena faktor lain.

BPS peningkatan pengangguran terbuka paling besar terjadi di kota. Dari hanya 6,29 persen di Agustus 2019 menjadi 8,98 persen di Agustus 2020.

Sementara itu, peningkatan pengangguran di pedesaan lebih landai. Dari 3,92 persen pada Agustus 2019 menjadi 4,71 persen di Agustus 2020.

Tingkat pengangguran terbuka menurut provinsi disumbang terbanyak oleh DKI Jakarta. Angkanya menyentuh 10,95 persen atau melampaui rata-rata nasional 7,07 persen.

Selain Jakarta, sejumlah daerah juga melampaui rata-rata nasional. Antara lain Banten (10,64 persen), Jawa Barat (10,46 persen), Kep. Riau (10,34 persen), Maluku (7,57 persen), dan Sulawesi Utara (7,37 persen).

Dari industrinya, struktur lapangan pekerjaan yang paling banyak mengalami pengurangan adalah industri pengolahan. Kontraksinya mencapai 1,3 persen poin dan disusul oleh sektor konstruksi dengan pengurangan 0,46 persen poin.

Dari status pekerjaan, jumlah pekerja buruh/karyawan/pegawai mengalami penurunan 4,28 persen poin sehingga jumlahnya hanya 36,67 persen dari total penduduk bekerja. Kedua penduduk yang berusaha dibantu buruh tetap berkurang 0,32 persen poin sehingga hanya tersisa 3,15 persen dari total.

Pada Agustus 2020 ini jumlah penduduk usia kerja mengalami penambahan 2,78 juta orang menjadi 203,97 juta. Sebagai imbasnya sampai Agustus 2020 ada tambahan angkatan kerja sebanyak 2,36 juta orang sehingga totalnya menjadi 138,22 juta orang.

Pada Agustus 2020 ini total penduduk bekerja mencapai 128,45 juta orang. Angka ini turun 0,31 juta orang dari Agustus 2019.

Baca juga artikel terkait TINGKAT PENGANGGURAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri