Menuju konten utama

Amnesti Pajak Menambah Demand Baru di Sektor Properti

Program amnesti pajak menambah 'demand' baru terhadap sektor properti, dan ini berdampak pada pemulihan penjualan properti di dalam negeri.

Amnesti Pajak Menambah Demand Baru di Sektor Properti
Pengunjung mengamati maket apartemen saat digelar Jatim Properti Expo di Surabaya, Jawa TImur, Selasa (8/3). Pameran yang berlangsung hingga 13 Maret 2016 tersebut diikuti puluhan pengembang properti di Indonesia yang menawarkan berbagai tipe hunian ke masyarakat. ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Program amnesti pajak menambah 'demand' baru terhadap sektor properti, dan ini berdampak pada pemulihan penjualan properti di dalam negeri.

"Momentum amnesti pajak menambah 'demand' baru terhadap sektor properti. Suku bunga juga sudah turun, kami harapkan ada tambahan permintaan baru," ujar Direktur Investasi dan Pengelolaan Modal Intiland, Archied Noto Pradono di Jakarta, Senin, (5/9/2016).

Di tengah kondisi itu, PT Intiland Development Tbk menyusun strategi pemasaran proyek baru dan proyek lama seperti proyek apartemen 1Park Avenue yang berlokasi di kawasan Kebayoran Jakarta Selatan dan kondominium Graha Famili di Surabaya, secara lebih gencar.

"Kita lihat 'window'-nya. Untuk proyek baru, apartemen dan perumahan juga ada. Sebelum akhir tahun ini kami harapkan ada satu proyek apartemen di Jakarta yang akan kita 'launching', nilai investasi untuk konstruksi sekitar Rp1,2 triliun," katanya.

Ia memaparkan tahun ini, perseroan sudah menggunakan sekitar 50 persen dana belanja modal. Dana belanja modal dianggarkan perseroan pada tahun ini sekitar Rp2 triliun.

"Sebagian besar capex untuk konstruksi, semua capex kita fokuskan untuk pengembangan penyelesaian proyek-proyek untuk konstruksi. Akuisisi lahan kita tidak banyak," paparnya.

Archied Noto Pradono menambahkan dalam rangka mendukung usahanya, perseroan mewacanakan untuk menerbitkan produk investasi di pasar modal berupa dana investasi real estate (DIRE).

"Ini masih wacana. Kita tunggu perkembangan pasarnya, pajak, serta likuiditasnya. Kita masih melihat pasar apakah sudah terbentuk atau belum. Ini tergantung pelaku pasar. Bisa cepet, bisa juga lama," katanya.

Sebelumnya, Kepala Manajemen Informasi dan Pengembangan Emiten BEI Poltak Hotradero menilai produk DIRE dapat turut mendorong pembangunan properti di Indonesia.

"Penerbit produk DIRE akan mendapatkan pendanaan baru yang dapat digunakan lagi untuk ekspansi," ujarnya.

DIRE merupakan salah satu jenis investasi berupa wadah yang dibentuk untuk memiliki aset real estate yang memberikan keuntungan kepada investor dari pendapatan yang berasal dari real estate tersebut dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek serta menawarkan dividen yang tinggi.

Baca juga artikel terkait PROPERTI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh