tirto.id - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Rashida Tlaib, melakukan aksi protes kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Tlaib mengangkat papan bertuliskan “penjahat perang” dan “bersalah atas genosida” saat kunjungan Netanyahu di Kongres AS, Rabu (24/7/2024).
Aksi Tlaib di Kongres AS pun menjadi sorotan di media sosial. Banyak warganet yang memuji Tlaib lantaran hanya dia satu-satunya anggota parlemen yang protes atas kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.
Namun, ada juga netizen yang mengecam tindakan Tlaib karena dinilai mendukung tindakan Hamas yang brutal. Dia mengaitkan dengan penculikan dan penyanderaan Noa Argamani oleh Hamas.
Tlaib melalui akun X pribadinya @RashidaTlaib menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah mundur dalam menyuarakan kebenaran. Ia berjanji akan terus menunjukkan solidaritas untuk Palestina.
“Pemerintah apartheid Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Orang-orang Palestina tidak akan terhapus. Solidaritas dengan semua orang yang berada di luar tembok-tembok ini, di jalan-jalan yang memprotes dan menggunakan hak mereka untuk berbeda pendapat,” tulisnya melalui X, Kamis (25/7/2024).
Kronologi Aksi Protes Rashida Tlaib
Aksi protes Tlaib berlangsung di Kongres AS di Washington, D.C, 24 Juli 2024, yang dihadiri oleh Netanyahu. Tlaib melakukan aksinya dengan mengangkat papan hitam bertuliskan “penjahat perang” dan “bersalah atas genosida.”
Tlaib, dengan mengenakan keffiyeh berwarna hitam dan putih, mengangkat papan tersebut sepanjang Netanyahu memberikan pidato di kongres. Menurut laporan Common Dreams, Rabu (24/7/2024), aksi protes Tlaib di Kongres AS dilakukan setelah dirinya menyerukan agar Netanyahu ditangkap dalam kunjungan ke Washington, D.C.
Tlaib merupakan satu-satunya anggota Kongres AS berketurunan Palestina yang melakukan aksi tersebut. Berdasarkan foto-foto yang tersebar di media sosial, Tlaib dengan berani mengangkat papan protes di tengah-tengah tepuk tangan setiap orang atas pidato Netanyahu.
Ia ditemani seorang tamu undangan, Hani Almadhoun saat melakukan aksinya. Melansir dari NDTV, Almadhoun merupakan warga Palestina yang telah kehilangan lebih dari 150 anggota keluarga besarnya dalam genosida Netanyahu di Gaza.
“Setelah menyaksikan saudara perempuannya dipaksa makan pakan ternak, dia dan keluarganya bertekad untuk memulai dapur umum untuk memberi makan tetangga mereka yang kelaparan,” tulis Tlaib di X untuk memberikan keterangan fotonya bersama Almadhoun.
Di sisi lain, di luar gedung parlemen, ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang kunjungan Netanyahu, beberapa di antaranya dihalau oleh polisi dengan semprotan lada. Selain itu, enam pengunjuk rasa ditangkap di dalam Gedung DPR sebelum Netanyahu mulai berpidato.
Seolah tak bergeming dengan gelombang protes di luar gedung, sejumlah anggota parlemen dan hadirin lainnya memberikan tepuk tangan meriah atas pidato Netanyahu. Melalui pidatonya, Netanyahu mengecam para demonstran yang menuntut gencatan senjata serta menyerukan aliansi global melawan Iran.
Selain itu, Netanyahu memuji Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump atas dukungan mereka. Masih menurut Common Dreams, Netanyahu juga berterima kasih secara khusus kepada Biden “atas dukungannya yang tulus kepada Israel setelah serangan biadab pada 7 Oktober lalu.”
Ia mengklaim bahwa serangan yang diterima Israel “seperti 20 serangan 9/11 dalam satu hari.”
Asal Partai Rashida Tlaib
Dilansir dari Al Jazeera (8/11/2023), Rashida Tlaib merupakan politisi dan pengacara Partai Demokrat. Tlaib menjadi anggota kongres Demokrat selama tiga periode dan saat ini menjabat sebagai perwakilan distrik kongres ke-12 di Michigan.
Tlaib adalah perempuan pertama keturunan Palestina di Kongres. Ia dan Ilhan Omar, menjadi dua perempuan Muslim pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres.
Sama seperti Omar, Tlaib bagian dari anggota “The Squad”. The Squad adalah kelompok informal anggota Kongres Progresif yang mencakup beberapa anggota, termasuk Alexandra Ocasio-Cortez.
Tlaib (47 tahun), lahir di Detroit dari keluarga imigran Palestina kelas pekerja. Ia masih memiliki keluarga di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Berkaca dari latar belakangnya tersebut, Tlaib telah dikenal luas konsisten dan vokal mendukung Palestina. Di berbagai forum, dia bersama rekan-rekanya yang progresif di DPR berulang kali menyerukan gencatan senjata karena militer Israel telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya