tirto.id - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum memastikan kapan rekayasa lalu lintas di jalan sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Bawaslu RI, dan Mahkamah Konstitusi (MK) akan berakhir.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Nasir mengatakan hal ini karena masih ada potensi kedatangan massa yang berunjukrasa di sekitar kantor tiga lembaga negara.
Selain itu, kata Nasir, massa kerap datang secara tiba-tiba dan tidak pernah melakukan konfirmasi jika akan melakukan unjuk rasa.
"Jadi dia datang, kumpul, memang enggak secara masif, tapi di beberapa titik melakukan aksi. Jadi kami belum bisa mengkonfirmasi sampai hari apa dan kapan [Rekayasa lalu lintas] untuk di wilayah Bawaslu, KPU dan MK," kata Nasir di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (24 /5/2019).
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mencari jalur alternatif, sesuai dengan rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh kepolisian.
"Kami ploting [Polantas] di tempat krusial. [Seperti] KPU, Bawaslu, MK. Total 1.912 yang ploting hari ini. Jadi nanti kalau masyarakat bingung, ya kami arahkan," ujar dia.
Soal kemungkinan penutupan jalur di dekat gedung KPU, Bawaslu dan MK, polisi masih menunggu konfirmasi dari berbagai pihak.
"Nah, untuk penutupan jalan ini, kami menunggu konfirmasi dari berbagai pihak," ujar Nasir.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom