Menuju konten utama

Ahok Tidak Sepakat Gagasan DP 0 Persen sebagai Solusi Perumahan

Ahok mengatakan lebih sepakat DP kecil dibandingkan DP 0 persen sebagai solusi perumahan bagi warga Jakarta.

Ahok Tidak Sepakat Gagasan DP 0 Persen sebagai Solusi Perumahan
Mantan Komisaris Utama Pertamina yang juga kader PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi keterangan dalam diskusi bertajuk 'Ahok is Back' di Jakarta, Kamis (8/2/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir/nz

tirto.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak sepakat dengan gagasan DP 0 persen untuk mengatasi kebutuhan perumahan di Jakarta. Ia menilai, DP 0 persen bukan solusi karena membebani warga lewat cicilan.

“Saya tidak pernah mau DP 0 persen. DP 0 persen itu biasa-biasa saja. Ya kan? Saya sudah ngomong kan? Kita beli mobil bisa DP 0 persen, kalau beli rumah bisa DP 0 persen, cicilannya enggak tahan bos karena DP 0 persen kan?" kata dia dalam acara ‘Ahok Ask Anything’ secara luring di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Sebagai catatan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menawarkan program rumah DP 0 persen sebagai janji politik saat maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Berkat tawaran program tersebut, dan sejumlah janji lain, Anies terpilih menjadi gubernur dan menggantikan Ahok sebagai gubernur petahana saat itu.

Ahok menuturkan, publik saat ini mempersepsikan diri sulit mendapat rumah. Namun DP 0 persen untuk perumahan hanya sebagai angin segar untuk warga mendapat rumah. Ia malah lebih mendorong penyelesaian dengan DP minim daripada DP 0 persen.

“Orang bilang kalau sudah saking pahitnya hidup itu apa pun rasanya manis, ya itu yang terjadi. Orang dapat rumah. Jadi itu saking merasa banyak, susah," kata Ahok.

"Nah saya bilang lebih baik DP kecil, yang penting disediakan, buat saya,” lanjut Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menawarkan solusi superblock house daripada DP 0 persen. Ia beralasan, konsep superblock bisa dilakukan di Jakarta dengan membeli tanah-tanah di tengah jalan yang harga lebih murah daripada depan jalan.

Ia menilai, pembelian lahan di tengah wilayah bisa diubah menjadi perumahan dan lahan terbuka hijau. Rumah warga yang dibeli pun digantikan dengan apartemen yang nilainya seluasnya 3 kali dari harga rumah mereka.

Menurut Ahok, strategi itu akan menyelesaikan masalah warga yang tidak perlu membeli rumah di pinggir kota. Ia menilai, rumah di luar Jakarta masih belum tepat karena warga harus mengeluarkan biaya besar untuk hidup di Jakarta.

Selain itu, Ahok mengaku bisa membangun perumahan itu dengan menggunakan uang hasil perubahan dana koefisiensi lantai bangunan dari pihak swasta. Ia mengaku sudah berhitung keuntungan yang diambil dan meyakini bisa membangun 300.000 unit rumah siap huni, paling tidak warga bisa menyewa murah di Jakarta dan pulang ke rumah di luar Jakarta di akhir pekan.

“Semua orang yang kerja di Jakarta, keluarga-keluarga muda, Anda berhak sewa apartemen dengan seperti harga kos supaya uang Anda itu tidak habis beli BBM, subsidi kita juga kena,” kata Ahok.

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz