Menuju konten utama

Ahok Sindir Kinerja Jokowi, TKN: Dia Kalau Enggak Ngomong Sakit

”Kalau Pak Jokowi dianggap enggak bisa kerja, masa sih bisa kepilih jadi wali kota dua kali?"

Ahok Sindir Kinerja Jokowi, TKN: Dia Kalau Enggak Ngomong Sakit
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/2). Kedatangan Nusron tersebut untuk mendiskusikan perbaikan tata kelola tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan KPK. ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/17.

tirto.id - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kerap bikin gaduh. Hal ini merespons pernyataaan Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Jokowi dan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

”Saya dulu tim dekatnya, teman dekatnya. Kerjanya apa, ya kerjanya ngomong, bikin gaduh begitu. Namanya juga Ahok,” kata Nusron kepada awak media di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).

Nusron menilai hobi Ahok memang suka berbicara. Hal ini diketahui Nusron karena sempat masuk dalam jajaran tim Ahok.

“Kalau Ahok aku sebetulnya udah enggak mau komentar, kenapa, karena saya dulu timnya Ahok. Ahok kalau enggak ngomong sakit, memang hobinya ngomong,” ucap Nusron.

Kendati demikian dia menghormati pernyataaan Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Jokowi dan putra sulungnya, Gibran. Nusron yakin hal tersebut tidak memberikan pengaruh pada TKN Prabowo-Gibran.

“Enggak juga lah, ada segmennya masing-masing. Kita hormati saja Ahok,” ujar dia.

Nusron lantas menyebutkan bahwa kinerja Presiden Jokowi terlihat dengan rekam jejaknya yang pernah menjadi Wali Kota Solo selama dua periode. Ditambah Jokowi, menjadi presiden selama dua periode.

”Kalau Pak Jokowi dianggap enggak bisa kerja, masa sih bisa kepilih jadi wali kota dua kali? Masa sih enggak kepilih jadi gubernur, masa enggak kepilih presiden dua kali, masa enggak bisa kerja? Dan survei ratingnya [kepuasan] tinggi loh 82-84%, kan pasti bisa kerja,” kata Nusron.

Sebelumnya, beredar potongan video berisi politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mempertanyakan kerja Presiden Jokowi dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam video yang belakangan viral itu, seorang ibu menyampaikan anggota keluarganya memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Ahok kemudian menimpali tidak memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja.

Lebih lanjut, Ahok khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan.

PRESIDEN PANGGIL MANAJEMEN PERTAMINA

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (kiri) didampingi Dirut Nicke Widyawati (kanan) dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, berjalan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai menemui Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Senin (9/12/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

Menurut ibu yang bebincang dengan Ahok, justru bagus jika Gibran naik jabatan. Namun, Ahok mempertanyakan bukti Gibran mampu kerja sekaligus menyinggung kinerja Presiden Jokowi.

"Tapi presiden kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" ucap Ahok.

Teranyar, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menilai biasa kritikan yang datang dari Ahok. Dia menyebut Ahok sebagai senior dan mentor.

“Oh nggak apa-apa, biasa itu, ya segala masukan kritikan terutama dari Pak Ahok selaku senior, mentor kami ya kami terima,” ucap Gibran di Edutorium UMS, Kamis (8/2/2024).

Ahok sendiri, Rabu (7/2/2024), menjelaskan bahwa video dirinya yang viral sudah dipotong-potong. Menurut Ahok, maksud pernyataannya soal Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja sendiri jika tidak mendapatkan dukungan partai politik (parpol).

“Saya sampaikan Pak Jokowi dan Pak Gibran enggak bisa kerja sendiri tanpa partai. Pernyataan saya waktu itu dipotong-potong. Potong-potongan itu, sama seperti yang dulu Buni Yani. Biasalah biar orang maki-maki saya,” ujar Ahok dalam dialog kebangsaan di Kupang, Rabu.

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Politik
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky