tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kinerjanya sebagai Wali Kota Surakarta.
Bahkan pasangan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 itu menanggapi balik kinerja Ahok semasa memimpin DKI Jakarta.
Ditemui usai ikuti acara Isra Miraj di Kota Surakarta, Gibran mengaku tak mempermasalahkan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut menurutnya, yang bisa menilai kinerja dirinya sebagai Wali Kota Surakarta adalah warga.
"Oh silakan itu kan warga yang menilai ya," ujar Gibran, Kamis (8/2/2024).
Gibran juga menanggapi terkait perbedaan pernyataan Ahok saat ini dengan tahun 2021 lalu saat mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina mengunjungi rumah dinas Wali Kota di Lodji Gandrung.
Ia menilai Ahok merupakan sosok politikus senior yang patut dijadikan mentor bagi dirinya.
"Oh enggak apa-apa biasa itu ya segala masukan kritikan terutama dari Pak Ahok selaku senior mentor kami ya kami terima," tambahnya.
Sementara itu, saat ditanya kinerja Ahok selama menjadi pejabat publik, Gibran mengatakan bahwa sosok mantan Bupati Bangka Belitung itu merupakan pejabat yang baik.
"Bagus bagus selama jadi gubernur wakil gubernur menjadi komisaris baik," tukasnya.
Pernyataan Ahok
Video Ahok yang mempertanyakan kinerja Jokowi dan Gibran viral di media sosial. Semula ada seorang perempuan yang menyatakan dukungannya ke Prabowo-Gibran. Ahok lantas menjawabnya bahwa seseorang bisa teruji ketika memegang kekuasaan.
"Tapi presiden kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama Wali Kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" ujar Ahok.
Ahok pun memberikan klarifikasi usai pernyataannya viral di media sosial. Ia mengklaim konteks omongannya dipotong.
"Itu konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja," kata Ahok usai mengikuti sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/2/2024) malam.
Dia menceritakan situasi yang sesungguhnya terjadi dalam video tersebut.
Saat itu, kata Ahok, ada seorang nenek berusia 82 tahun bertanya kepada dirinya akan memilih siapa pada Pilpres 2024.
Ahok pun menjawab akan memilih pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan nenek itu mengatakan akan mencoblos pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Namun, saya bilang, sorry saya pilih Pak Ganjar. Enggak mungkin dong saya jelasin Nawacita kepada nenek itu yang umurnya sudah 82 tahun, apalagi (dia keturunan) Tionghoa," ucap Ahok.
Lalu, Ahok menyampaikan kepada nenek itu secara sederhana bahwa Jokowi sudah bekerja menjadi presiden selama 10 tahun.
Sehingga, program kerja Nawacita yang diusung Jokowi sejak Pilpres 2014 itu perlu dilanjutkan oleh yang memang memulai itu, yakni pasangan calon usungan PDI Perjuangan.
Tetapi, kata Ahok, nenek itu tetap menganggap bahwa Gibran yang merupakan anak sulung Jokowi berkinerja bagus.
"Saya tanya, memang Gibran bisa kerja? Dia (calon) wakil presiden mana bisa ngurusin Nawacita sih? Ini kan yang berkuasa nanti Prabowo kalau terpilih. Ya, saya bilang, apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya, kalau Pak Jokowi sudah enggak jadi presiden, memangnya dia bisa kerjain program Nawacita? Nah, inilah saya bilang tadi, konteksnya dipotong," jelas Ahok.
Dia pun mengaku masih waras jika ingin menyerang Jokowi. "Saya tidak bego-bego amatlah jika menyerang seperti itu. Masa saya bilang Jokowi tidak bisa kerja gitu di depan umum," pungkas Ahok.
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Fahreza Rizky