tirto.id - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hari ini menyiapkan rekayasa arus lalu lintas di kawasan Istana Negara lantaran adanya rencana demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
"Pengalihan arus dilakukan secara situasional, tergantung situasi dan kondisi di lapangan nanti,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Senin (12/10/2020).
Sementara itu, 2.000 personel gabungan TNI dan Polri telah melaksanakan apel bersama guna persiapan antisipasi massa.
Sementara itu, Ketua Komite Kesetaraan Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Emma Liliefna membenarkan pihaknya akan berunjuk rasa.
"Iya, hari ini di depan Istana," ujar Emma.
Berikut rute pengalihan yang diterapkan oleh polisi:
1.Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya menuju ke Jalan Veteran III diluruskan ke Traffic Light Harmoni;
2.Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur yang menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jl Perwira;
3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur;
4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih;
5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin, dan lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jl Abdul Muis;
6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jl Abdul Muis, dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit;
7. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalam Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda, dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jl Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan ke Jalan Gajah Mada.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto