Menuju konten utama

Acara TV Masih Paradoks dengan Spirit Bulan Ramadan

Berdasarkan hasil pantauan sejak hari pertama puasa Senin pekan ini, Pengamat Regulasi dan Regulator Media (PR2 Media) Puji Rianto mengatakan, tayangan televisi didominasi oleh hiburan yang justru menjauhkan umat Islam dari ibadah. Menurutnya, hal tersebut paradoks dengan nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan di bulan suci.

Acara TV Masih Paradoks dengan Spirit Bulan Ramadan
Ilustrasi umat muslim mulai melaksanakan ibadah sholat tarawih di hari pertama bulan Ramadan 1437 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, minggu, (5/6/2016). Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Pengamat Regulasi dan Regulator Media (PR2 Media) Puji Rianto angkat bicara soal tayangan televisi menjelang bulan Ramadan. Berdasarkan hasil pantauannya sejak hari pertama puasa pada Senin pekan ini, acara TV didominasi oleh hiburan yang justru menjauhkan umat Islam dari beribadah di masjid. Menurutnya hal tersebut paradoks dengan nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan di bulan suci.

"Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, didominasi hiburan yang paradoks dengan spiritnya Ramadan, beribadah mendekatkan pada Allah, tetapi TV merayakan itu dengan hingar bingar, mendegradasi nilai-nilai religius," kata Puji Rianto di Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Ia menambahkan, tayangan TV juga telah mengkolonisasi ruang-ruang ibadah. Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya orang yang lebih memilih berada di depan televisi daripada pergi beribadah ke masjid.

"Waktu yang seharusnya beribadah tetapi lebih banyak didominasi menonton TV," kata Puji.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menyatakan, pihaknya akan memantau tayangan 15 stasiun televisi nasional selama Ramadhan 1437 H.

"Pemantauan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memastikan isi siaran sesuai dengan semangat syiar Islam dan ibadah di bulan suci," ujar Ma'ruf di Jakarta.

Pemantauan tersebut, kata dia, berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan aturan yang berlaku.

Baca juga artikel terkait TAYANGAN TELEVISI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara