tirto.id - Pengamat Regulasi dan Regulator Media (PR2 Media) Puji Rianto angkat bicara soal tayangan televisi menjelang bulan Ramadan. Berdasarkan hasil pantauannya sejak hari pertama puasa pada Senin pekan ini, acara TV didominasi oleh hiburan yang justru menjauhkan umat Islam dari beribadah di masjid. Menurutnya hal tersebut paradoks dengan nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan di bulan suci.
"Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, didominasi hiburan yang paradoks dengan spiritnya Ramadan, beribadah mendekatkan pada Allah, tetapi TV merayakan itu dengan hingar bingar, mendegradasi nilai-nilai religius," kata Puji Rianto di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Ia menambahkan, tayangan TV juga telah mengkolonisasi ruang-ruang ibadah. Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya orang yang lebih memilih berada di depan televisi daripada pergi beribadah ke masjid.
"Waktu yang seharusnya beribadah tetapi lebih banyak didominasi menonton TV," kata Puji.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menyatakan, pihaknya akan memantau tayangan 15 stasiun televisi nasional selama Ramadhan 1437 H.
"Pemantauan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memastikan isi siaran sesuai dengan semangat syiar Islam dan ibadah di bulan suci," ujar Ma'ruf di Jakarta.
Pemantauan tersebut, kata dia, berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan aturan yang berlaku.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara