Menuju konten utama

7.500 Warga Terdampak Tumpahan Minyak Terlayani Posko Kesehatan

Warga di wilayah terdampak tumpahan minyak Blok Migas ONWJ yang dilayani posko kesehatan Pertamina di Karawang dan Kepulauan Seribu sebagian besar mengeluhkan pusing dan gatal-gatal.

7.500 Warga Terdampak Tumpahan Minyak Terlayani Posko Kesehatan
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Laut Utara Karawang, Jawa Barat, Senin (12/8/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Sebanyak 6 posko kesehatan dan layanan dokter keliling yang disiagakan PT Pertamina Hulu Energi-Offshore North West Java (PHE-ONWJ) bekerja sama dengan PT Pertamedika telah melayani 7.504 orang di wilayah terdampak.

Jumlah ini merupakan kumulatif sejak pelayanan Posko Kesehatan dibuka pada 30 Juli 2019 hingga 13 Agustus 2019.

VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya menyatakan, PHE ONWJ bersinergi dengan Pertamedika menyiagakan 6 posko kesehatan untuk melayani kesehatan masyarakat di wilayah terdampak yang ditempatkan di Karawang dan Kepulauan Seribu.

"Seluruh Posko Kesehatan PHE ONWJ setiap hari rata-rata melayani sekitar 500 orang. Termasuk layanan dokter keliling dari Karawang hingga Bekasi, untuk melayani masyarakat yang sulit dijangkau serta masyarakat yang sudah lanjut usia," kata Ifki dalam keterangan tertulis, Selasa (14/8/2018).

Sebanyak 5 Posko Kesehatan disiagakan di Karawang tersebar di Desa Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari dan Muara Beting. Posko tersebut didukung 5 orang dokter, 35 tenaga medis, dan diperkuat dengan 5 unit ambulans yang dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan.

Sedangkan di Kepulauan Seribu, PHE ONWJ menempatkan 1 tim medis yang terdiri dari 1 orang dokter dibantu 2 tenaga medis dan perahu ambulans atau ambulans laut yang bekerja sama dengan puskesmas Pulau Tidung dan Pulau Lancang.

Untuk mendukung layanan, lanjut Ifki, PHE ONWJ juga telah menyiagakan ambulans dengan standar kedaruratan dengan alat defibrilasi jantung otomatis (Automated External Defibrillator/AED), antisipasi tindakan darurat bagi masyarakat yang terkena serangan jantung.

"Selain melayani masyarakat terdampak, tim medis juga melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para tenaga pendukung dan sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai," imbuh Ifki.

Menurut Ifki, masyarakat di wilayah terdampak umumnya mengeluhkan sakit pusing dan gatal, namun demikian Posko Kesehatan juga melayani keluhan masyarakat atas berbagai penyakit yang sudah lama diderita.

"Kita akan terus maksimalkan pelayanan di 6 posko kesehatan, hingga saat ini seluruh kebutuhan paramedis, obatan-obatan dan peralatan masih mencukupi," ucap Ifki.

PHE ONWJ juga menyambut baik antusias masyarakat pesisir Karawang yang secara sukarela turut serta menjadi tim pendukung untuk membersihkan pantai serta membantu proses kelancaran operasional Posko Logistik.

Saat ini, PHE ONWJ didukung 3.963 personel yang terbagi dua kelompok yaitu 959 personel bertugas di perairan dan 3.004 personiel bertugas di daratan.

Dukungan personel ini di daratan terdiri dari elemen Oil Spill Combat Team (OSCT), TNI, Polri, dan masyarakat pesisir Karawang. Seluruh relawan dilengkapi APD sesuai standar HSSE industri migas dalam menangani tumpahan minyak.

Baca juga artikel terkait KEBOCORAN MIGAS BLOK ONWJ atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Zakki Amali
Editor: Addi M Idhom