tirto.id - Direktur Walhi Jabar Meiki W Paendong merespons sejumlah upaya yang telah dilakukan PT Pertamina dalam menanggulangi kebocoran minyak yang terjadi di Pantai Karawang, Jawa Barat beberapa hari lalu.
PT Pertamina mengklaim hingga saat ini, pihaknya telah berhasil mengangkut sebanyak 5.000 ton minyak dan akan diselesaikan dalam waktu 65 hari.
Menanggapi hak tersebut, Direktur Walhi Jabar Meiki W Paendong mengatakan memang sudah sejak awal pihaknya selalu mengingatkan agar dapat menanggulangi dampak lingkungan dan sosial sampai tuntas.
"Kalau dari Pertamina sudah berhasil mengangkut sekian banyak, ya tentunya kita berharap tentunya tidak hanya nanti tumpahan minyak yang terangkut. Tapi juga keberlangsungan ekosistem ke depan," kata dia kepada Tirto, Jumat (9/8/2019).
Menurutnya, akibat tumpahan minyak tersebut, menyebabkan lingkungan pantai, laut, hingga tanaman mangrove menjadi terganggu.
"Jadi bagaimana Pertamina bisa menjamin ke depannya ekosistemnya bisa kembali berjalan normal," ucapnya.
Meiki menjelaskan, upaya konkret yang harus dilakukan PT Pertamina dalam menanggulangi ekosistem laut, yaitu seperti mengecek kualitas air dan ekosistem laut. Antara lain yaitu terumbu karang yang terkena dampak tumpahan minyak.
Apalagi, kata dia, di daerah Karawang, Jawa Barat terdapat Rencana Zonasi Wilayah Pesisir (RZWP) pulau-pulau kecil di mana menjadi tempat biota-biota laut bermigrasi.
"Mereka [PT Pertamina] harus cek itu, mengganggu ikan-ikan atau tidak, kalau mengganggu harus dilakukan upaya pemulihan supaya kembali normal.
"Seperti nelayan bisa mencari ikan di situ, ternyata sekarang ikannya sudah mati, bermigrasi, karena ekosistemnya sudah tidak berfungsi lagi buat hidup si ikan itu dalam mencari makan," tambahnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri