Menuju konten utama
Edukasi Kesehatan

7 Tanda Epilepsi yang Tak Bisa Diabaikan

Tanda-tanda epilepsi yang perlu diwaspai, salah satunya kehilangan kesadaran sementara.

7 Tanda Epilepsi yang Tak Bisa Diabaikan
Ilustrasi Epilepsi. foto/istockphoto

tirto.id - Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular yang mempengaruhi orang-orang dari segala usia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit saraf yang paling umum.

Orang yang menderita epilepsi biasanya akan mengalami episode kejang yang tiba-tiba.

Dikutip laman Times of India, kejang adalah lonjakan tiba-tiba dari aktivitas listrik yang tidak biasa dan berlebihan di otak yang dapat memengaruhi penampilan atau tindakan seseorang.

Epilepsi dapat terjadi karena beberapa alasan dan seseorang yang menderita epilepsi dapat mengalami lebih dari satu jenis kejang.

Jenis kejang yang di maksud seperti kejang absen yang dapat mengakibatkan kedipan cepat atau periode singkat melihat ke luar angkasa.

Ada pula kejang tonik yang menyebabkan kekakuan otot; kejang fokal kompleks di mana seseorang tidak dapat merespons suatu serangan dalam beberapa menit.

Kemudian kejang fokal sederhana yang dapat menyebabkan kedutan atau perubahan sensasi, seperti rasa atau bau yang tidak biasa.

Penyebab Epilepsi

Faktor utama penyebab epilepsi seperti dilansir Healthline adalah sebagai berikut:

  • Infeksi kemungkinan besar merupakan penyebab utama epilepsi di seluruh dunia. Jika ada bukti infeksi otak yang menyebabkan kejang, ini diklasifikasikan sebagai penyebab infeksi epilepsi.
  • Epilepsi dapat terjadi karena alasan genetik. Kadang-kadang terjadi dalam keluarga dan kadang-kadang karena perubahan genetik yang didapat.
  • Epilepsi juga dapat terjadi karena tingkat oksigen yang rendah selama kelahiran.
  • Epilepsi dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan menyerang sel-sel otak.
  • Cacat lahir yang mempengaruhi otak adalah penyebab umum epilepsi, terutama pada mereka yang kejangnya tidak terkontrol dengan obat antikejang. Beberapa cacat bawaan yang telah dikaitkan dengan epilepsi termasuk displasia kortikal fokal, polymicrogyria, dan tuberous sclerosis. Ada banyak kelainan otak lain yang dikaitkan dengan epilepsi.
  • Jaringan parut otak setelah cedera kepala, kerusakan otak setelah stroke dan tumor juga dapat menyebabkan epilepsi.

Tanda-tanda Epilepsi

Lalu apa saja tanda-tanda awal epilepsi?

Tergantung pada jenis kejang, gejala seseorang dapat bervariasi. Namun, kejang berulang adalah tanda utama epilepsi.

Tanda-tanda kejang atau epilepsi di antaranya:

  1. Kehilangan kesadaran sementara
  2. Gerakan otot yang tidak terkendali
  3. Masalah komunikasi dan pemahaman
  4. Gejala psikis seperti ketakutan, ketakutan dan kecemasan
  5. Masalah pernapasan
  6. Tiba-tiba menyentak tangan dan benda-benda jatuh dari tangan
  7. Tatapan kosong
Jika ada yang menderita kejang, Anda dapat mengambil beberapa langkah segera untuk membantu menghindari terjadinya korban epilepsi:

Minta orang untuk menjauh sehingga orang yang menderita dapat bernapas dengan lega.

Balikkan orang tersebut ke sisinya. Ini akan mencegah mereka mati lemas saat muntah atau mengeluarkan air liur.

Jangan memasukkan apa pun seperti air, obat-obatan, atau makanan apa pun ke dalam mulut orang tersebut karena orang yang mengalami serangan epilepsi dapat tersedak.

Jangan mencoba untuk mengontrol atau menghentikan gerakan tersentak orang tersebut. Saat menahan mereka, mereka bisa terluka jadi hindari memegangnya sampai kejang selesai.

Handuk lembut atau bantal harus diletakkan di bawah kepala mereka agar tidak melukai diri sendiri selama gerakan cepat yang tidak disengaja.

Jangan mempertaruhkan nyawa, hubungi bantuan

Jika ada yang melihat seseorang mengalami kejang, mereka dapat menyelamatkan nyawa dengan mengikuti beberapa langkah sederhana.

Jika mereka melihat orang tersebut mengalami kejang lagi atau tetap tidak responsif setelah kejang berhenti, mereka dapat segera menghubungi dokter untuk mendapatkan bantuan.

Baca juga artikel terkait EPILEPSI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora