tirto.id - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Quomas mengatakan, akan melibatkan ahli Geriatri untuk menangani jemaah haji lanjut usia (Lansia) untuk meminimalisir risiko.
Saat ini, dari 203.320 kuota jemaah reguler, tercatat 64 ribu di antaranya masuk kategori lansia. Kementerian Agama pun mengusung tajuk tahun ini 'Haji Ramah Lansia' pada penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M.
“Untuk soal kesehatan lansia, wajib bertanya pada ahli Geriatri. Jadi kita akan libatkan ahli Geriatri," kata Yaqut saat menggelar Rapat Koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di Madinah, Senin (13/3/2023). Rakor ini sekaligus menutup rangkaian agenda kunjungan Menag di Saudi.
Menurut dia, konsultasi dengan para ahli adalah bagian dari prinsip kehati-hatian. Selain transparan dan akuntabel, segala keputusan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
Gus Men meminta semua elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan haji tahun ini harus memegang teguh visi, yakni memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah.
“Sekali lagi, hasil-hasil pertemuan dengan berbagai pihak kemarin harus ditindaklanjuti dengan sebuah desain besar pelaksanaan. Desain besar ini, harus mencerminkan visi bersama memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji," ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya inovasi dan perubahan cara berpikir dalam merespons setiap tantangan penyelenggaraan ibadah haji.
“Mereka yang tidak pernah mengubah cara berpikirnya, tidak akan mampu mengubah apa pun," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Staf Khusus Menteri Agama Ishlah Abidal Aziz dan Wibowo Prasetyo, Jubir Kemenag Anna Hasbie, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz