tirto.id - Pemerintah akhirnya menambah sebanyak 30 ribu ton jagung impor untuk kebutuhan pakan ternak di tahun 2019. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan, langkah ini dilakukan setelah rapat koordinasi yang dilakukan di tahun lalu ketika pemerintah membuka keran impor untuk jagung sebanyak 100 ribu ton.
Berdasarkan keputusan tersebut, sudah masuk 70 ribu ton jagung impor sampai Desember 2018. Sisanya bakal ada 30 ribu ton jagung impor yang akan masuk di tahun ini.
Serta tambahan jagung impor yang baru dilakukan pemerintah 30 ribu ton. Sehingga jika di total, bakal ada 60 ribu ton jagung impor yang akan masuk ke RI di Maret 2019.
"Sudah (ada impor) itu hasil dari rakor, perkiraan kebutuhannya 30 ribu nambah. Untuk peternak kecil. Ini dalam proses. Diharapkan sampai akhir Maret semuanya (sudah masuk). " kata Oke kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Senin (7/1/2019).
Ia menjelaskan, dari total 60 ribu ton jagung yang akan masuk di tahun 2019. Proses jagung impor yang baru dengan kuota 30 ribu ton, masih menunggu izin dari kementerian BUMN yang sedang diajukan Perum Bulog.
"Sudah, sudah mengajukan. Jadi sedang proses dan sekarang kan prosesnya itu Bulog baru bisa impor kalau ada penugasan dari Menteri BUMN," kata dia.
Pertimbangan untuk menambah impor jagung, lanjut Oke, dilihat dari kebutuhan konsumsi para pengusaha ternak mandiri.
"Jadi sedang diusulkan untuk itu (tambah impor jagung 30 ribu ton). (Pertimbangannya) menurut rakortas harus tambah," ujarnya.
Dari hasil rapat yang dilakukan, Oke menjelaskan jika kajian mengenai impor juga melihat dari jadwal panen raya jagung di Indonesia. Oke menegaskan, keputusan impor ini tidak akan bentrok dengan masa penen jagung di dalam negeri.
"Nggak. Itu sudah keputusan rakor. Jadi semua pihak sudah membicarakan. Kalau nggak salah bisa lebih dari Desember (impor jagung yang 100 ribu ton). Itu sampai Maret kalau nggak salah," kata dia.
Sehingga impor jagung yang dilakukan pemerintah dalam dua tahun terakhir 130 ribu ton.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno