tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) menganggap polemik soal peminjaman stok jagung tak perlu diperpanjang.
"Kita tidak perlu membahas peminjaman jagung. Yang penting peternak kita dapat jagung," ucap Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita pada Kamis (22/11/2018) lalu.
Menurut I Ketut, peminjaman stok jagung yang dilakukan sebaiknya cukup dipandang agar peternak tetap dapat menjalankan aktivitasnya dan tetap mendapat untung.
Di samping itu, ia juga menganggap peminjaman jagung juga tidak dilakukan secara serta-merta. Peminjaman jagung pun dianggapnya merupakan keputusan yang terbaik untuk dilakukan.
Selain itu, I Ketut juga menunjuk Bulog sebagai institusi yang melakukan peminjaman stok jagung tersebut dan bukan Kementan. Karena Bulog dianggap yang melakukan peminjaman, ia berpandangan pengembalian akan dilakukan oleh institusi tersebut.
"Saya tidak perlu diskusi banyak lah kan yang saya perlukan hanya jagung. Yang penting kalau bisa pinjam bisa kembalikan juga," ujar I Ketut.
Selain itu, I Ketut tak berkomentar banyak saat ditanya kurangnya produksi jagung ini tak diantisipasi sebelumnya sehingga menyebabkan kebutuhan jagung untuk pakan ayam masih minim.
"Saya ini tidak pernah tanam jagung. Tapi saya tanya peternak Bapak dapat jagung atau tidak. Kalau dapat, ya selesai," ucap I Ketut.
Rabu (21/11/2018) lalu, Bulog melakukan peminjaman jagung kepada dua industri peternakan besar yang terdiri dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Peminjaman itu ditujukan untuk memenuhi pasokan sementara industri peternakan kecil lantaran diperlukannya pasokan jagung hingga impor jagung dari Australia dan Brasil yang telah disetujui Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Jumat (16/11/2018) itu datang.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri