tirto.id - Dari 40 kandidat, enam personel Polri aktif lolos tes psikologi seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).
Mereka yang lolos ialah Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Irjen Pol Antam Novambar, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli Bahuri, Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat Polri Irjen Pol Juansih.
Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, mantan Kapolda Sumatera Barat Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, mantan Karo Renmin Bareskrim Mabes Polri Irjen Pol Dharma Pongrekun.
"Sekali lagi saya sampaikan bahwa Capim KPK yang lolos saat ini merupakan Perwira Tinggi Polri yang terbaik," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (6/8/2019).
Artinya, lanjut dia, mereka telah melewati tahapan tes lain dan kini bersiap mengikuti tes lanjutan. "Tiga atau empat tahapan (tes) lagi itu pun sangat sulit dan sangat ketat. Panitia Seleksi sudah membuktikan bahwa seluruh tahapan disampaikan secara transparan dan memiliki sistem kredibel," sambung Dedi.
Kemarin, Panitia Seleksi di gedung Sekretariat Negara mengumumkan 40 orang yang lolos tes psikologi. Peserta yang lolos terdiri atas 36 laki-laki dan 4 perempuan. Untuk latar belakang profesi, terdapat akademisi atau dosen (7), advokat atau konsultan hukum (2), jaksa (3), pensiun jaksa (1), hakim (1), anggota Polri (6), auditor (4), Komjak atau Kompolnas (1), Komisioner atau pegawai KPK (5), PNS (4), pensiun PNS (1), dan lain-lain (5).
Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai hasil penyaringan 40 nama Capim KPK tidak memuaskan. "Mencermati nama yang dinyatakan lolos seleksi psikotes rasanya tidak berlebihan jika menyebutkan bahwa hasil seleksi pada tahapan ini tidak terlalu memuaskan ekspektasi publik," tegas Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).
"Ini mengartikan bahwa Pansel gagal memberikan kesan optimisme bagi publik untuk menghasilkan calon pimpinan KPK yang benar-benar berintegritas, profesional, dan independen," lanjut dia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri