tirto.id - Dalam dua hari berturut-turut, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 3 terduga teroris di Aceh dan Banten. Terduga teroris yang dibekuk di Aceh bernama Bahrain Agam, sedangkan dua lainnya ditangkap di Banten, yaitu Hendra alias Abu Pase dan Saiful Bahri alias Abu Syifa pada waktu yang berbeda.
Bahrain Agam dan Hendra alias Abu Pase dibekuk pada Sabtu (28/11/2016) di tempat yang berbeda, sementara Saiful Bahri atau Abu Syifa ditangkap seharu berikutnya. Ketiga terduga teroris tersebut diduga terkait dengan kelompok Rio Priatan Wibawa yang sebelumnya ditangkap di Majalengka, Jawa Barat.
"Pada Sabtu, 26 November, tim Densus berhasil menangkap Bahrain Agam di Desa Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara," jelas Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Senin (28/11/2016).
"Pada Minggu, 27 November, sekitar pukul 17.09 WIB bertempat di Jalan Ismaya Raya, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan, Banten telah dilakukan penangkapan terhadap Hendra alias Abu Pase yang merupakan kelompok Rio Majalengka," lanjutnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui Bahrain Agam berperan sebagai perakit bom, ikut membeli bahan-bahan peledak, dan memberikan dana Rp7 juta untuk keperluan aksi terorisme.
Sementara Saiful Bahri membantu Rio Priatan Wibawa membangun laboratorium di rumah Rio yang digunakan untuk membuat bom serta turut merencanakan aksi pengeboman di beberapa objek vital. "Para tersangka masih diperiksa intensif," tegas Boy Rafli Amar.
Keempatnya merupakan jaringan teroris yang berbaiat kepada ISIS, dalam hal ini dipimpin petempur ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim. Rio sendiri pandai meracik berbagai bahan kimia yang digunakan untuk membuat peledak. Bahan peledak yang diproduksi oleh Rio telah dipesan oleh sejumlah orang dari kelompok Bahrun lainnya.
Rencananya, bahan peledak itu akan digunakan untuk aksi bom bunuh diri di berbagai lokasi yakni di Gedung DPR/MPR RI, Mabes Polri, beberapa gedung kedutaan besar, stasiun televisi dan tempat ibadah pada akhir 2016.
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya