tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menemukan 230 meter persegi terumbu karang rusak di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Suaka Alam Perairan (SAP) Raja Ampat. Penyebabnya kapal perintis milik Kementerian Perhubungan kandas pada 2 Februari 2021 lalu.
Kapal tersebut bernama KM Sabuk Nusantra 62 yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Berkat Abadi Jaya Makmur (Surabaya) punya bobot 750 GT. Persisnya lokasi tenggelam di sebelah barat Pulau Yefmo, Kampung Meosmanggara, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Di sekitar lokasi kandas terdapat kerusakan dan patahan terumbu karang sepanjang 46 meter dengan lebar bervariasi antara 1-5 meter dengan kedalaman 1-2 meter.
Hasil awal penyelidikan KKK menemukan luas kerusakan terumbu karang diperkirakan mencapai 230 meter persegi.
"Kejadian kapal kandas seperti ini sangat disayangkan karena berpotensi besar merusak ekosistem laut terutama terumbu karang. Oleh karena itu saya sudah memerintahkan kepada tim di lapangan agar mengumpulkan bukti kerusakan ekosistem yang terjadi," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Tb Haeru Rahayu, Minggu (14/2/2021).
Ia menyebut, data kerusakan karang bisa dipakai aparat untuk menentukan ganti rugi kepada otoritas kapal.
Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Raja Ampat Imam Fauzi mengatakan di masa depan perlu upaya preventif agar tak lagi ada kapal kandas
Menurut dia, Raja Ampat memiliki kontur dasar laut unik yang dapat menyebabkan kapal mudah kandas jika nakhoda tidak mengetahui karakteristiknya.
Ia menyebut perlunya peta alur pelayaran dan titik labuh tersebut maka kejadian kapal kandas di Raja Ampat dapat diminimalkan.
Editor: Zakki Amali