tirto.id - Pemerintah mempunyai visi pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal yakni UMKM dan bisnis rintisan.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat orasi ilmiah "Ekonomi Digital Untuk Mendukung Kewirausahaan" di Malang, Jatim, Kamis (5/1/2017), seperti dikutip dari Antara.
"Targetnya tercipta 1000 digital start-up dengan valuasi bisnis 10 miliar dolar AS, pertumbuhan e-commerce 50 persen per tahun dan transaksi 130 miliar dolar AS," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat orasi ilmiah "Ekonomi Digital Untuk Mendukung Kewirausahaan" di Malang, Jatim, Kamis (5/1/2017).
Dikatakannya, potensi ekonomi digital Indonesia sendiri saat ini sangat luar biasa karena penetrasi seluler 126 persen, internet 52 persen, penduduk muda 30 persen dan 60 juta UMKM.
"Kontribusi UMKM terhadap PDB (produk domestik bruto) 57,6 persen. Ini sangat strategis," katanya.
Darmin juga menambahkan, untuk mewujudkan semua potensi dan target itu pemerintah menyiapkan gerakan inklusif transaksi digital.
"Itu juga dilakukan bersamaan dengan deregulasi melalui aneka paket kebijakan ekonomi dan rancangan Perpres peta jalan transaksi e-commerce," katanya.
Darmin menyatakan pada 10-15 tahun mendatang Indonesia sedang memasuki masa transisi ekonomi digital.
Menurut Darmin, Indonesia perlu memanfaatkan realitas perkembangan digital melalui penyusunan regulasi agar manfaatnya bisa dioptimalkan demi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
"Salah satunya adalah memberdayakan sektor UMKM menjadi pilar ekonomi kreatif agar mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui perdagangan elektronik atau e-commerce," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut Pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem e-commerce dan ekonomi kreatif seiring dengan penyusunan rancangan Perpres itu.
"Ini disusun untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce lokal agar Indonesia dapat menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020," kata Enggar. Peta jalan itu mencakup tujuh topik penting yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia serta keamanan siber.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri