Menuju konten utama
Cara Membaca Al-Quran

10 Contoh Idgham Mutaqaribain, Hukum Bacaan, dan Hurufnya

Idgham mutaqaribain adalah bacaan idgham yang terjadi karena bertemunya dua huruf berdekatan mahraj dan sifatnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

10 Contoh Idgham Mutaqaribain, Hukum Bacaan, dan Hurufnya
Ilustrasi belajar membaca Al-Qur'an. Salah satu ilmu tajwid membahas tentang idgham mutaqaribain. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww/17.

tirto.id - Idgham mutaqaribain merupakan bagian dari bacaan idgham pada ilmu tajwid. Bagaimana pengertian dan contoh idgham mutaqaribain dalam Al-Qur'an?

Bacaan idgham kerap ditemui dalam banyak ayat Al-Qur'an. Idgham dalam ilmu tajwid dimaknai dengan menggabungkan bacaan dua huruf dengan membunyikan pada salah satu huruf saja.

Idgham dibagi menjadi tujuh jenis hukum bacaan. Salah satunya adalah idgham mutaqaribain. Idgham mutaqaribain adalah bacaan idgham yang terjadi karena adanya dua huruf yang memiliki kedekatan makhraj dan sifat.

Hukum Bacaan Idgham Mutaqaribain

Istilah idgham mutaqaribain terdiri atas dua kata, yaitu idgham dan mutaqaribain. Dalam bahasa Arab, "idgham (ﺇﺩﻏﺎﻡ)" artinya memasukkan, lalu "mutaqaribain" artinya dua hal yang berdekatan.

Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987), menyebutkan, pengertian idgham mutaqaribain adalah dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya. Dengan demikian, cara membaca idgham mutaqaribain yaitupelafalan huruf pertama dimasukkan ke huruf yang kedua.

Sebelum mempelajari idgham mutaqaribain, sebaiknya seorang muslim memahami dahulu pengertian makhraj dan sifat huruf. Penjelasannya seperti berikut:

1. Makhraj adalah tempat keluar huruf

Misalnya pada huruf qaf (ق) dan kaf (ك), pengucapannya keluar dari langit-langit mulut. Kedua huruf ini berdekatan makhraj-nya.

2. Sifat huruf adalah karakteristik yang melekat pada huruf tersebut

Misalnya huruf nun (ن) dan ra (ر), keduanya memiliki sifat jahr, tawassuth, istifal, dan izlaq. Kedua huruf tersebut berdekatan sifatnya.

Adapun hukum bacaan idgham mutaqaribain yaitu wajib dilafalkan dengan memasukkan bacaan huruf sebelumnya ke huruf sesudahnya. Selain itu, huruf pertama akan lebur pada huruf kedua di bacaan tasydid.

Huruf Idgham Mutaqaribain

Adapun huruf-huruf berdekatan makhraj dan sifatnya, serta termasuk dalam idgham mutaqaribain adalah sebagai berikut:

1. Dua huruf yang berdekatan baik makhraj dan sifat

Contoh idgham mutaqaribain qaf bertemu kaf yang terjadi saat huruf qaf (ق) sukun bertemu kaf (ك) berharakat.

2. Dua huruf yang berdekatan makhraj saja, tetapi sifatnya tidak berdekatan

Misalnya adalah huruf lam (ل) sukun bertemu ra (ر) berharakat.

3. Dua huruf yang berdekatan sifat saja, tetapi makhraj nya tidak berdekatan

Misalnya yaitu nun (ن) sukun bertemu ya' (ي), mim (م), wau (و), lam (ل) dan ra (ر) berharakat.

Perhatikan tabel berikut untuk lebih memahami hukum bacaanidgham mutaqaribain:

No.LafalPenjelasan
1.بَل رَّفَعَهُ (Bar rafa'ahu)Terdapat huruf ل mati bertemu huruf ر
2.أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ (Alam nakhlukkum)Terdapat huruf ق mati bertemu huruf ك
3.مِنْ رَبِّـهِمْ (Mir robbihim)terdapat huruf ن sukun bertemu huruf ر
4.مِنْ مَّسَدٍ (Mim masad)terdapat huruf ن sukun bertemu huruf م

10 Contoh Idgham Mutaqaribain dalam Al-Quran

Berikut ini ayat-ayat yang mengandung hukum bacaanidgham mutaqaribain dalam Al-Quran:

1. Surah An-Nisa ayat 158

بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

"Bar rafa'ahullāhu ilaīh, wa kānallāhu 'azīzan ḥakīmā"

Artinya: "Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. An-Nisa: 158).

2. Surah Al-An'am ayat 147

فَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل رَّبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَٰسِعَةٍ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُهُۥ عَنِ ٱلْقَوْمِ ٱلْمُجْرِمِينَ

"Fa ing każżabụka fa qur rabbukum żụ raḥmatiw wāsi'ah, wa lā yuraddu ba`suhụ 'anil-qaumil-mujrimīn"

Artinya: "Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah: "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa." (QS. Al-An'am: 147).

3. Surah Al-Isra ayat 24

وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

"Wakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā"

Artinya: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS. Al-Isra: 24).

4. Surah Al-Kahfi ayat 22

سَيَقُولُونَ ثَلَٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًۢا بِٱلْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّىٓ أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَآءً ظَٰهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا

"Sayaqụlụna ṡalāṡatur rābi'uhum kalbuhum, wa yaqụlụna khamsatun sādisuhum kalbuhum rajmam bil-gaīb, wa yaqụlụna sab'atuw wa ṡāminuhum kalbuhum, qur rabbī a'lamu bi'iddatihim mā ya'lamuhum illā qalīl, fa lā tumāri fīhim illā mirā`an ẓāhiraw wa lā tastafti fīhim min-hum aḥadā"

Artinya: "Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka." (Q.S. Al-Kahfi: 22).

5. Surah Al-Anbiya ayat 56

قَالَ بَل رَّبُّكُمْ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلَّذِى فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۠ عَلَىٰ ذَٰلِكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ

Qāla bar rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍillażī faṭarahunna wa ana 'alā żālikum minasy-syāhidīn

Artinya: "Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu." (QS. Al-Anbiya: 56)

6. Surah Al-Mujadalah ayat 1

قَدْ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوْلَ ٱلَّتِى تُجَٰدِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ

Qad sami’allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi wallāhu yasma’u taḥāwurakumā, innallāha samī’um baṣīr

Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Q.S. Al-Mujadalah: 1)

7. Surah Al-Lahab ayat 5

Contoh idgham mutaqaribain di juz 30 salah satunya ditemukan dalam surah Al-Lahab berikut:

فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍۭ

Fī jīdihā ḥablum mim masad

Artinya: "Yang di lehernya ada tali dari sabut." (Q.S. Al-Lahab: 5)

8. Surah Al-Mursalat ayat 20

أَلَمْ نَخْلُقكُّم مِّن مَّآءٍ مَّهِينٍ

a lam nakhlukkum mim mā`im mahīn

Artinya: "Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?" (Q.S. Al-Mursalat: 20)

9. Surah Hud ayat 42

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَٱلْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ٱبْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يَٰبُنَىَّ ٱرْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ ٱلْكَٰفِرِينَ

wa hiya tajrī bihim fī maujing kal-jibāl, wa nādā nụḥunibnahụ wa kāna fī ma’ziliy yā bunayyarkam ma’anā wa lā takum ma’al-kāfirīn

Artinya: Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir”. (Q.S. Hud: 42)

10. Surah Al-A'raf ayat 176

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ ۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۚ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Walau syi`nā larafa’nāhu bihā wa lākinnahū akhlada ilal-arḍi wattaba’a hawāh, fa maṡaluhụ kamaṡalil-kalb, in taḥmil ‘alaihi yal-haṡ au tatruk-hu yal-haṡ, żālika maṡalul-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, faqṣuṣil-qaṣaṣa la’allahum yatafakkarụn

Artinya: "Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (Q.S. Al-A'raf: 176)

Baca juga artikel terkait TAJWID ALQURAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar