Menuju konten utama

Hukum Bacaan Izhar Halqi & Izhar Syafawi, Pengertian dan Contohnya

Hukum bacaan izhar halqi dan izhar syafawi wajib dilafalkan dengan jelas dan tanpa dengung. Apa pengertian dan contohnya dalam Al-Quran?

Hukum Bacaan Izhar Halqi & Izhar Syafawi, Pengertian dan Contohnya
Sejumlah santri sepuh membaca Alquran di serambi Masjid Agung Payaman, Komplek Pondok Pesantren Sepuh, Payaman, Magelang, Jateng, Selasa (7/5/2019). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/ama.

tirto.id - Izhar halqi dan izhar syafawi termasuk dalam hukum bacaan nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) dan huruf mim mati ( م ) bertemu huruf hijaiyah. Pengertian izhar dalam ilmu tajwid adalah pelafalan yang jelas tanpa bunyi dengung atau ghunnah. Lantas, apa pengertian izhar halqi dan izhar syafawi, serta contohnya dalam Al-Quran.

Setiap pembaca Al-Quran harus memahami ilmu tajwid, termasuk hukum bacaan izhar halqi dan izhar syafawi. Bagaimanapun juga, dua konsep tersebut merupakan bahasan mendasar dalam ilmu tajwid dan kerap ditemui ketika melakukan tilawah Al-Quran.

Dalil anjuran untuk mempelajari tajwid tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 121 sebagai berikut:

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab [termasuk Al-Quran] kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya," (QS. Al-Baqarah [2]: 121).

Maksud membaca Al-Quran dengan bacaan yang sebenarnya adalah melafalkannya sesuai kaidah tajwid.

Sebab, tanpa kaidah tajwid, pembacaan ayat-ayat Al-Quran melenceng maknanya dan tidak sesuai lagi.

Di antara bahasan ilmu tajwid yang harus dikuasai adalah konsep izhar halqi dan izhar syafawi. Pengertiannya adalah sebagai berikut.

Pengertian Izhar Halqi dan Izhar Syafawi

Secara definitif, izhar (إظهار) artinya jelas atau terang. Secara istilah, izhar adalah cara membaca huruf hijaiyah yang dilafalkan dengan jelas tanpa ghunnah atau dengung.

Izhar terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) dan mim mati (مْ) bertemu dengan huruf-huruf izhar, lafalnya dibaca dengan terang sesuai makhraj-nya.

Pertama, izhar halqi terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf-huruf izhar halqi.

Dalam hal ini, huruf-huruf izhar halqi diucapkan jelas melalui tenggorokan, terdiri dari ا (alif ), ھ (Ha), غ (gho), ع ('ain), خ (kho), ح (ha), dan ء (hamzah).

Kedua, izhar syafawi terjadi ketika huruf mim sukun ( مْ ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, kecuali mim (م) dan ba (ب), sebagaimana ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah dalam Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020).

Hukum bacaan izhar syafawi harus dilafalkan dengan jelas, terang, dan tanpa dengung.

Contoh Izhar Halqi dalam Al-Quran

Berikut ini contoh izhar halqi dalam Al-Quran.

1. Surah Al-Lahab Ayat 2

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Bacaan latinnya: "Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab"

Artinya: "Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan," (QS. Al-Lahab [111]: 2).

2. Surah Al-Kahfi Ayat 5

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Bacaan latinnya: "Mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā"

Artinya: "Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta," (QS. Al-Kahfi [18]: 5).

3. Surah Al-Baqarah Ayat 285

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Bacaan latinnya: "Amanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr"

Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali," (QS. Al-Baqarah [2]: 285).

Contoh Izhar Syafawi dalam Al-Quran

Berikut ini contoh bacaan izhar syafawi dalam Al-Quran.

1. Surah Ar-Ra'd Ayat 16

أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ

Bacaan latinnya: "Am ja'aluu lillahi syurakaa a kholaquu kakhalqihi fatasyaabahal kholqu 'alaihim."

Artinya: "Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" (QS. Ar-Ra'd [13]: 16).

2. Surah Al-Maidah Ayat 105

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanụ 'alaikum anfusakum, lā yaḍurrukum man ḍalla iżahtadaitum, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah [5]: 105).

3. Surah Al-Baqarah Ayat 33

قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ

Bacaan latinnya: "Qāla yā ādamu ambi`hum bi`asmā`ihim, fa lammā amba`ahum bi`asmā`ihim qāla a lam aqul lakum innī a'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍi wa a'lamu mā tubdụna wa mā kuntum taktumụn"

Artinya: "Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah [2]: 33).

Baca juga artikel terkait ILMU TAJWID atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom