Menuju konten utama
Hukum Nun Mati dan Tanwin

Macam-macam Izhar dan Contoh Beserta Pengertiannya

Umat Islam seyogianya tahu macam-macam izhar dan contohnya dalam Al-Qur'an. Hukum izhar dibagi tiga meliputi izhar halqi, izhar wajib, dan izhar syafawi.

Macam-macam Izhar dan Contoh Beserta Pengertiannya
Ilustrasi belajar hukum bacaan izhar. Umat Islam seyogianya tahu macam-macam izhar dan contohnya. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang mengandung hukum bacaan izhar. foto/istockphoto

tirto.id - Macam-macam izhar dan contohnya merupakan pembahasan penting dalam Islam tajwid. Umat Islam seyogianya tahu dan paham agar semakin fasih dalam membaca Al-Qur'an.

Memahami ilmu tajwid, termasuk hukum izhar adalah kewajiban setiap muslim. Jika tidak mengerti istilah tajwidnya, bagaimana cara untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang harus dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam Surah Al-Muzzammil ayat 4, "...Dan bacalah Al-Qu'ran itu dengan perlahan-lahan,” (QS. Al-Muzzammil [73]: 4).

Pengertian Izhar dalam Ilmu Tajwid

Ilustrasi Tadarus Alquran

Ilustrasi belajar hukum tajwid. foto/istokcphoto

Dalam bahasa Arab, izhar (إظهار) artinya jelas atau terang. Secara istilah, izhar adalah cara membaca huruf hijaiah yang dilafalkan dengan jelas tanpa ghunnah atau dengung.

Izhar terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf-huruf izhar, lafalnya dibaca dengan terang. Misalnya yang tertera dalam Surah Al-Kausar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Arab Latinnya: "Fa ṣalli lirabbika wan-har"

Artinya: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah," (QS. Al-Kausar [108]: 2).

Pada ayat di atas, huruf nun sukun bertemu dengan huruf ح dalam lafal وَٱنْحَرْ (dibaca: Wanhar). Hukum bacaannya adalah izhar yang harus dibaca dengan terang dan jelas.

Seluruh jenis izhar berkaitan dengan nun sukun atau tanwin, kecuali izhar syafawi yang berkaitan dengan hukum mim sukun bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah.

Jenis-Jenis Izhar dan Contohnya dalam Al-Qur'an

Izhar ada berapa? Izhar dalam ilmu tajwid dibagi tiga meliputi izhar halqi, izhar wajib, dan izhar syafawi. Berikut ini penjelasan mengenai tiga jenis izhar beserta contohnya dalam Al-Qur'an.

1. Izhar Halqi

Izhar halqi terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf-huruf izhar halqi.

Dalam hal ini, huruf-huruf izhar halqi diucapkan jelas melalui tenggorokan, terdiri dari ا (alif ), ھ (Ha), غ (gho), ع ('ain), خ (kho), ح (ha), dan ء (hamzah).

Hukum bacaan izhar halqi dilafalkan dengan terang dan tanpa dengung atau ghunnah. Salah satu contohnya terdapat dalam surah Al-Lahab ayat 2.

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Arab Latinnya: "Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab"

Artinya: "Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan," (QS. Al-Lahab [111]: 2).

Pada ayat di atas, terdapat huruf nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf Ha (ھ). Hukum bacaannya adalah izhar halqi yang dilafalkan dengan terang dan jelas.

Contoh lain izhar halqi ada dalam Surah An-Nisa ayat 148 sebagai berikut.

۞ لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا

Arab Latinnya: Lā yuḥibbullāhul-jahra bis-sū'i minal-qauli illā man ẓulim(a), wa kānallāhu samī‘analīmā(n).

Artinya: "Allah tidak menyukai perkataan buruk [yang diucapkan] secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. An-Nisa [4]: 148).

Dalam Surah An-Nisa ayat 148, tanwin fathah (ـًـ) bertemu huruf ع ('ain).

2. Izhar Wajib

Izhar wajib terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf-huruf izhar wajib, yakni ﻱ (ya), ﻭ (waw), ﻥ (nun), dan ﻡ (mim) dalam satu kata atau kalimat yang bersambung.

Sebagaimana izhar yang lain, cara membacanya adalah dengan jelas dan tanpa ghunnah. Salah satu contoh izhar wajib terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 204:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ

Arab Latinnya: "Wa minan-nāsi may yu'jibuka qauluhụ fil-ḥayātid-dun-yā wa yusy-hidullāha 'alā mā fī qalbihī wa huwa aladdul-khiṣām"

Artinya: "Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras," (QS. Al-Baqarah [2]: 204).

Pada ayat di atas, terdapat huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ya (ﻱ) dalam kata ٱلدُّنْيَا (dibaca: Ad-dunya) sehingga dikenal sebagai izhar wajib.

Contoh lain izhar wajib, ada pada Surah Ar-R'ad ayat 4 sebagai berikut.

وَفِى الْاَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ صِنْوَانٌ وَّغَيْرُ صِنْوَانٍ يُّسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Arab Latinnya: Wa fil-arḍi qiṭa‘um mutajāwirātuw wa jannātum min a‘nābiw wa zar‘uw wa nakhīlun ṣinwānuw wa gairu ṣinwāniy yusqā bimā'iw wāḥid(in), wa nufaḍḍilu ba‘ḍahā ‘alā ba‘ḍin fil-ukul(i), inna fī żālika la'āyātil liqaumiy ya‘qilūn(a).

Artinya: "Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. [Semua] disirami dengan air yang sama, tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar [terdapat] tanda-tanda [kebesaran Allah] bagi kaum yang mengerti," (QS. Ar-R'ad [13]: 4).

Dalam ayat di atas, huruf nun mati (نْ) bertemu ﻭ (waw) dalam satu kalimat, sehingga dibaca jelas atau izhar wajib.

Sebagai catatan, izhar wajib hanya terjadi pada huruf nun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf izhar wajib dalam satu kata.

Jika berada di dalam kata berbeda atau kalimat lainnya (misalnya, dua kata berbeda), hukum bacaannya bukan lagi izhar wajib, bisa jadi ikhfa, idgham, dan sebagainya.

3. Izhar Syafawi

Izhar syafawi terjadi ketika huruf mim sukun ( مْ ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ).

Di antara hukum bacaan izhar, hanya konsep izhar syafawi yang tidak berhubungan dengan nun sukun atau tanwin. Berkaitan dengan ini, izhar syafawi membahas tentang hukum mim sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah.

Hukum bacaannya dilafalkan dengan jelas, terang, dan tanpa dengung. Salah satu contoh bacaannya terdapat dalam Al-Quran Ar-Ra'd ayat 16 ketika mim sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf jim ( ج).

أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ

Bacaan latinnya: "Am ja'aluu lillahi syurakaa a kholaquu kakhalqihi fatasyaabahal kholqu 'alaihim."

Artinya: "Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" (QS. Ar-Ra'd [13]: 16).

Contoh lain dari bacaan yang mengandung hukum izhar syafawi sebagai berikut.

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ

Arab Latinnya: Alam tara kaifa fa‘ala rabbuka bi'aṣḥābil-fīl(i).

Artinya: "Tidakkah engkau [Nabi Muhammad] memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?" (QS. Al-Fil [105]: 1).

Baca juga artikel terkait ILMU TAJWID atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif