tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, mengatakan pemangkasan alur distribusi pupuk subsidi di Indonesia telah berlaku dan tengah dijalankan. Dia mengatakan hal ini telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) Kabinet Merah Putih.
Hal ini dikatakan Zulhas dalam konferensi pers usai melakukan Rapat Koordinasi bersama Kementerian Koordinasi Pangan di Media Center Kementerian LHK, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/12/2024).
“Sudah, sudah diputuskan, sudah ratas di depan Presiden langsung, Presiden setuju, kami sudah ketok palu, ya. Jadi sudah berlaku, sudah berlaku,” kata Zulhas.
Secara administrasi, Zulhas mengatakan, aturan terkait dengan pemangkasan alur itu memang belum rampung. Namun, kata dia, alurnya sudah berlaku dan penyaluran pupuk subsidi langsung berada di bawah komando Kementerian Pertanian.
“Memang administrasinya mungkin belum selesai, tapi sudah berlaku, sudah. Tidak memerlukan SK Bupati, tidak memerlukan SK Gubernur lagi, tidak memerlukan peraturan Menteri Perdagangan lagi, jadi langsung cukup Menteri Pertanian ya, di SK-kan, kasih ke pupuk, pupuk langsung distribusi, sudah,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
“Aturannya terbit 2025, tapi sudah kami jalankan,” tambah Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan, penyaluran pupuk subsidi ke petani harus menunggu Surat Keputusan (SK) dari pemerintah daerah (pemda). Dia pun menegaskan bahwa kedepannya, instruksi langsung diberikan Kementan kepada Pupuk Indonesia Holding Company dan kemudian ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
“Pupuk Indonesia kirim kepada Gapoktan, itu yang diaudit, dipertanggungjawabkan, kemudian nanti Kementerian Keuangan bayar. Nah, Gapoktan bertanggung jawab sampai kepada petaninya, karena Gapoktan paling di depan. Jadi kalau ada kesalahan penerima, berarti data ada di Gapoktan. Jadi tidak salah satu petani menghambat seluruh proses, tidak begitu lagi,” jelas dia.
Selain itu, Zulhas mengatakan bakal membuat cadangan pangan dengan mendukung program Perhutanan Sosial bersama Kementerian Kehutanan. Dia menilai cadangan pangan yang saat ini belum produktif dapat juga dimanfaatkan untuk sumber energi.
“Dari kehutanan ada namanya perhutanan sosial, yang luas, yang mungkin selama ini tidak begitu produktif, ini bisa nanti dibikin cadangan pangan yang bisa produktif, bisa tanam padi gogo, untuk energi bisa tanam aren dan lain-lain,” ucap Zulhas.
Untuk diketahui Rapat koordinasi bidang pangan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Hadir pula dalam rapat Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pertanian Andi Amran, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Tenggono, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid hingga Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto