tirto.id - Xiaomi Indonesia menggaransi stok produknya termasuk smartphone seri Redmi tak sulit ditemukan di pasaran atau "gaib" meski saat ini sedang pandemik corona.
Hal itu disampaikan oleh Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, saat peluncuran Redmi 8A Pro di Jakarta, Kamis (3/4/2020) kemarin.
Alvin mengatakan Xiaomi Indonesia akan fokus pada dua hal yaitu stok produksi dan rantai distribusi untuk memastikan ponsel Xiaomi tak "gaib".
"Pertama, kita tidak ada masalah supply di pabrik. Kedua, kita memiliki lebih dari 1000 partner untuk bekerja sama," ujar Alvin.
Saat ini, kata Alvin, Xiaomi Indonesia memiliki 50 Mi Store yang berada di dalam pusat perbelanjaan dan 50 Mi Shop yang tersebar di jalan di sejumlah kota.
Xiaomi juga telah bermitra dengan Erafone yang memiliki lebih dari 200 toko di Indonesia dan bekerja sama dengan 700 partner toko offline.
Berkaca dari kuartal kedua (Q2) tahun ini, menurut Alvin, akan sangat menantang bagi Xiaomi Indonesia. Namun, dia optimistis bisnis akan segera kembali normal.
"Kalau kita belajar market di Cina, produk smartphone adalah produk yang esensial sekarang. Jadi, dengan berakhirnya situasi ini penjualan akan meningkat, penurunan penjualan di Q2 akan meningkat sesaat setelah situasi membaik," kata Alvin.
Meski Alvin mengakui penjualan produk Xiaomi terpengaruh pandemi COVID-19, ia mengklaim tak menghadapi dampak yang terlalu besar. Sebab, Xiaomi menjalankan dua hal penting yang telah menjadi bagian strategi Xiaomi dari awal.
Pertama, Alvin menjelaskan Xiaomi tidak mengambil banyak profit dari perangkat yang dijual.
"Tidak boleh lebih dari 5 persen," ujar dia.
"Dengan adanya situasi seperti ini, orang akan mencari produk seperti kita, value for money, jadi demand atas produk Xiaomi tetap tinggi," kata dia.
Lebih lanjut, Alvin menambahkan, Xiaomi tidak memiliki biaya yang dikeluarkan untuk promosi, karena selama ini Xiaomi lebih fokus pada membangun komunitas, Mi Fans, dan memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan produknya.
"Itu yang membuat bisnis Xiaomi di situasi pandemi seperti ini sangat stabil dan tetap lancar," pungkasnya.