Menuju konten utama

Wuling: Mematahkan Stereotipe, Menawarkan Mutu

Di Indonesia, Wuling tak butuh waktu lama untuk menjadi pemain industri otomotif yang layak diperhitungkan

Wuling: Mematahkan Stereotipe, Menawarkan Mutu
Wuling Confero. FOTO/Wuling Motors

tirto.id - Di Cina, hal-hal berikut bukan barang langka: pakaian terurai jadi kumpulan benang saat dicuci pertama kali, blender mleduk ketika dinyalakan, tutup panci yang tidak pas, dan seterusnya. Kolumnis otomotif Forbes Michael J. Dunne bahkan menulis bahwa selama 25 tahun tinggal di Cina, yang dia tahu menggunakan mobil-mobil buatan dalam negeri hanyalah orang-orang kepepet.

Namun, stereotipe itu hanya mewakili satu sisi. Tentu ada pula perusahaan-perusahaan Cina yang memahami bahwa keuntungan sesaat lewat pengurangan mutu produk bakal berbalik mencelakakan. Ada perusahaan-perusahaan yang memahami bahwa, sebagaimana dikatakan Thomas Isaac dari firma riset pasar global TNS di Hong Kong, “Kesuksesan jangka panjang bergantung pada persepsi atas merk serta kepercayaan pelanggan, dan kepercayaan berasal dari jaminan bahwa produk-produk Anda awet dan berkualitas.”

Kepada China Daily, Presiden Society of Automotive Engineers of Cina (SAEC) Fu Yuwu mengatakan bahwa industri otomotif Cina berhasil tumbuh dari industri kecil menjadi industri besar. Kini ia berkembang dari industri besar menjadi “industri yang kokoh.”

Perusahaan-perusahaan otomotif, khususnya yang berbentuk joint venture, tercatat berhasil mengubah anggapan bahwa produk Cina merupakan barang kelas kambing menjadi produk-produk berkualitas yang sanggup bersaing di pasar dunia secara bermartabat.

Salah satu yang menonjol ialah penguasa pasar MPV asal Negeri Tirai Bambu, Wuling Motors—joint venture SAIC Motor, General Motors, and Liuzhou Wuling Motors; dan kini ia merambah pasar Indonesia. Kuncinya keberhasilannya: menggabungkan desain ciamik dan teknologi mutakhir, serta merawat mutu.

Plat bodi mobil-mobil Wuling dibuat lebih tebal dan kuat ketimbang mobil lain di kelasnya. Dengan mesin P-TEC DVVT DOHC MPI berkapasitas 1.485 cc, produk perdananya Confero berkekuatan 107 tenaga kuda pada rpm 5.800 dan torsi maksimal 142 Nm pada rpm 3.800-4.400 yang disalurkan ke roda-roda belakang melalui transmisi lima percepatan. Tak hanya bertenaga, Confero dapat melaju mulus di medan yang menanjak.

infografik advertorial wuling

Suara Pengguna & Kepercayaan

Ara (51) menggunakan Confero sejak September tahun lalu. Kepada tirto.id, pekerja bantuan teknis manajemen konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum itu mengatakan, “Sampai hari ini saya pergi ke mana pun dengan Confero. Untuk meninjau proyek pun tidak pernah ada masalah.”

Sekretaris Cina Association of Automobile Manufactures (CAAM) Wu Shaoming menuturkan bahwa di masa depan SUV dan MPV akan jadi kendaraan pilihan. Alasannya masuk akal: perkembangan industri mobil tidak semata berkutat di wilayah mobilitas. “Kini mobil adalah rumah yang bisa berpindah-pindah,” ujar Shaoming. Dengan kata lain, tantangan industri mobil ke depannya adalah menjadikan produk mereka seaman dan senyaman mungkin, layaknya rumah bagi keluarga.

Pernyataan Shaoming relevan dengan keputusan Ara memilih Confero. Menurutnya, dengan tiga buah soket USB di tiap baris—yang bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai gawai atau memutar musik dari flash drive—juga head unit LCD layar sentuh 8 inci pada dasbor, Confero menciptakan rasa nyaman. Tak kalah penting, fitur-fitur itu juga memudahkan Ara berkomunikasi dengan keluarga dan rekan kerja selagi dalam perjalanan.

Kisah serupa disampaikan Maya (30). Seiring pertumbuhan anak-anaknya, ibu rumah tangga ini memerlukan mobil dengan kapasitas lebih besar. Sebagai mobil multiguna, Confero memiliki kabin luas dengan dua pilihan kapasitas, yakni 7 dan 8 penumpang. Dengan total panjang 4,5 meter, Confero terasa lega dengan ruang bagasi berkapasitas 250 liter tanpa melipat kursi belakang.

Saat melihat Confero untuk pertama kali di Pekan Raya Jakarta Agustus tahun lalu, Maya mengaku terkesima. Ia bilang, harga yang ditawarkan Wuling jauh di bawah mobil-mobil lain dengan spesifikasi serupa.

“Kalaupun ada kendala, sifatnya minor dan mudah diatasi,” katanya tentang pengalaman memiliki Confero sejak September silam.

Rekam Jejak Cemerlang

Jauh sebelum hadir di Indonesia, Wuling telah mencatat rekam jejak yang prestisius, salah satunya sertifikat “China’s well-known trademark” dari Trademark Office of the State Administration of Industry and Commerce pada 2014.

"China’s well-known trademark" adalah perlindungan hukum tertinggi bagi sebuah merek di Cina. Pada 2014, di antara jutaan merek dagang yang terdaftar, hanya 1.624 yang mendapat sertifikat tersebut.

Kita tahu, penghargaan atas merek kerap berkorelasi dengan penghargaan atas produk. Para petinggi SGMW—induk perusahaan Wuling Motors—menyebut bahwa penghargaan-penghargaan yang teraih melambangkan pengakuan publik atas filosofi perusahaan yang sudah dibangun selama 31 tahun, yakni "menciptakan nilai bagi pelanggan.”

Di Indonesia, Wuling tak butuh waktu lama untuk menjadi pemain industri otomotif yang layak diperhitungkan. Pada akhir tahun lalu, dilihat dari hasil pengujian teknis, penilaian layanan purnajual, servis, serta performa berkendara. Confero S terpilih sebagai mobil kategori “Small MPV”di ajang Indonesian Car Of The Year (ICOTY) 2017 oleh majalah Mobilmotor. Pada Maret 2018, Confero juga mendapat penghargaan Rookie of the Year dalam ajang bergengsi OTOMOTIF Award.

Stereotipe memang memudahkan penilaian, tetapi seringkali menyesatkan. Mengimani stereotipe jelas bukan perbuatan orang-orang yang berakal.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis