tirto.id - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH A Hasyim Muzadi mengajak seluruh masyarakat untuk memberi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar bertindak jernih, tegas dan tidak tebang pilih dalam menjalankan tugasnya.
"Kita gembira melihat sikap pro-aktif KPK setelah penundaan penyempurnaan Rancangan Undang-Undang (RUU) KPK yang mengandung nuansa 'amputasi', sehingga lembaga tersebut masih mempunyai ruang gerak 'sementara' berdasarkan Undang-Undang yang berlaku sekarang," kata anggota Wantimpres yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang itu, di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Walaupun demikian, menurutnya, tekanan-tekanan politik praktis masih tetap membayangi lembaga antirasuah itu.
Ia menambahkan, saat ini upaya koruptor semakin meluas, termasuk menggunakan sebagian rakyat untuk menekan Kejaksaan, seperti yang terjadi di Surabaya, padahal menurutnya saat itu keberpihakan rakyat lebih mendukung kiprah kejaksaan.
Tidak hanya itu, koruptor juga menggunakan umat bahkan meminta perlindungan sejumlah kiai untuk menekan KPK.
Lebih dari itu, lanjutnya, koruptor juga menggunakan organisasi masyarakat (Ormas) Islam tertentu untuk menakut-nakuti penegak hukum. "Cara-cara seperti ini juga dilakukan terhadap Polri pada setiap eselon," kata KH Hasyim yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat agar turut mengingatkan Presiden untuk tidak terjebak ke dalam isu-isu murahan yang bertujuan untuk membela koruptor, sehingga langkah KPK sebagai institusi independen akan tetap berjalan lancar. (ANT)