Menuju konten utama

Warga Karangasem Mengungsi Mandiri Pasca-Erupsi Gunung Agung

Warga yang tinggal di Dusun Tihingseka, Bebandem, Kabupaten Karangasem memilih untuk mengungsi karena daerah tempat tinggal mereka berada di radius delapan hingga sembilan kilometer dari puncak gunung.

Warga Karangasem Mengungsi Mandiri Pasca-Erupsi Gunung Agung
Sejumlah pengungsi Gunung Agung berada di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali, Selasa (21/11/2017). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

tirto.id - Sebanyak 132 orang jiwa atau 28 kepala keluarga di Dusun Tihingseka, Bebandem, Kabupaten Karangasem mengungsi secara mandiri karena Gunung Agung kembali mengeluarkan abu vulkanik yang cukup tebal, pada Pukul 07.30 Wita. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dusun Tihingseka, Made Suardita saat ditemui di Bebandem, Karangasem.

"Dusun kami berada di radius delapan hingga sembilan kilometer dari puncak Gunung Agung, sehingga masyarakat memilih mengungsi secara mandiri," kata Made Suardita, Minggu (26/11/2017).

Made Suardita menambahkan, jumlah kepala keluarga yang berada di Dusun Tihingseka mencapai 264 kepala keluarga yang juga telah mengungsi ke sejumlah tempat aman di kecamatan setempat.

Pihaknya hingga saat ini masih menunggu informasi dari pemerintah apakah warganya direlokasi ke tempat yang lebih aman dari radius KRB satu itu.

"Dari hari Sabtu (25/11) warga kami sudah mencium bau belerang sangat keras," ujarnya.

Ia mengharapkan, pemerintah selalu memberikan informasi terkini, agar warganya dapat lebih siaga untuk berkumpul di satu titik dan dapat didata secara menyeluruh.

"Kami berharap ada kepastian dari pemerintah apakah kami mengungsi di Kecamatan Manggis lagi atau bagaimana," ujarnya.

Sementara itu, Komang Widyana mengharapkan ada bantuan dari pemerintah kepada warga pengungsi di Kecamatan Bebandem, karena saat ini belum mendapat bantuan.

"Kami juga berharap pemerintah memberikan kepastian kepada kami bagaimana status Gunung Agung saat ini," ujarnya.

Hingga saat ini, warga dusun setempat masih bertahan di posko sementara Gedung Kesenian setempat hingga ada kepastian dari pemerintah bagaimana nasib mereka di tempat itu.

"Abu sudah mulai tebal di Dusun Pengadangan juga yang juga masuk radius KRB III yang berada di Desa Buana Giri dan Desa Jungutan," katanya.

Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Data dan Informasi PVMBG, Sutopo Purwo Nugroho pada Pukul 06.20 Wita terjadi erupsi Gunung Agung dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter.

Pada Pukul 05.45 Wita, Gunung Agung kembali mengeluarkan asap dengan ketinggian mencapai 3.000 meter. Abu tersebut mengarah ketenggara dengan kecepatan 18 km/jam.

Berdasarkan sebaran abu vulkani dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu ke timur hingga tenggara menuju daerah lombok.

"Sifat sebaran dan arah sebaran abu vulkani tergantung dari arah angin. PVMBG akan terus melaporkan perkembangan erupsi kepada posko BNPB dan masyarakat," ujarnya.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo