Menuju konten utama
Periksa Fakta

Tidak Benar Narasi PM Thailand Meremehkan Indonesia

Video yang tersebar di media sosial mistranslasi pernyataan PM Shinawatra. Pernyataan aslinya tidak menyinggug sama sekali soal Indonesia.

Tidak Benar Narasi PM Thailand Meremehkan Indonesia
HEADER PERIKSA FAKTA Video PM Thailand Mempermalukan Indonesia, Bagaimana Faktanya?. tirto.id/Fuad

tirto.id - Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat sejak akhir Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan singkat di perbatasan. Permusuhan kembali pecah pada Kamis (24/7/2025) dan dalam waktu hanya empat hari, eskalasi konflik berubah menjadi pertempuran sengit antara kedua negara Asia Tenggara itu.

Panasnya tensi di medan perang juga merambah ke media sosial. Tirto menemukan sebuah video berlalu-lalang soal pernyataan Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang mencurigakan.

Sebuah akun Facebook bernama “Hedi Rachdiana” (arsip) membagikan klip Shinawatra berbicara disertai klaim kalau PM Thailand itu menyinggung Indonesia dan melarang Indonesia untuk ikut campur dalam konflik negaranya.

PM Thailand bilang ‘Indonesia gak usah ikut campur konflik Thailand - Kamboja, biar Indonesia negara besar tetapi rakyatnya miskin dan negaranya sarang maling.’ Betul 1.000% bu PM dan dimana HARGA DIRI PEMERINTAH INDONESIA DISEBUT SARANG MALING ??,” tulis akun pengunggah pada Kamis (31/7/2025).

Dalam video berdurasi 35 detik tersebut Shinawatra terlihat mengenakan luaran berwarna coklat kehijauan. Ia tampak didampingi beberapa orang, tapi sosok lainnya tak tampak dalam frame secara utuh.

HEADER PERIKSA FAKTA Video PM Thailand

PERIKSA FAKTA Video PM Thailand Mempermalukan Indonesia, Bagaimana Faktanya?.

Sampai Selasa (5/8/2025), video ini sudah mengumpulkan 175 reaksi emoji, dibagikan ulang sebanyak 35 kali, dan memperoleh 54 komentar. Meski sebagian warganet terlihat mengkonfirmasi narasi yang disampaikan, beberapa yang lain justru skeptis dan mempertanyakan arti pernyataannya dalam bahasa Indonesia.

Tirto menemukan klaim senada berseliweran di TikTok, seperti bisa dilihat dalam unggahan @tarmizi.tarmizi618 (arsip) dan di @mahesamunawari (arsip).

Namun, bagaimana Faktanya? Apakah benar PM Shinawatra meremehkan Indonesia dalam pernyataanya?

Penelusuran Fakta

Sembari menyaksikan video dari awal hingga akhir, Tim Riset Tirto mencoba memanfaatkan fitur suara Google Translate untuk mengetahui apa yang disampaikan PM Thailand, Shinawatra. Hasil translasi dari bahasa Thailand itu menunjukkan tidak adanya penyebutan negara Indonesia.

Shinawatra kurang lebih bilang: “Kita tidak akan membiarkan siapa pun menindas, memfitnah, atau mengancam kita. Kita adalah negara yang bermartabat, dan kita adalah negara yang kuat. Oleh karena itu, inilah poin yang akan membuat semua orang tahu bahwa jika kita tidak mematuhi aturan hari ini, kita tidak akan diterima oleh seluruh dunia.”

Dalam rangka mencari tahu konteks asli video, Tirto mencoba memasukkan tangkapan layar klip tersebut ke mesin telusur gambar Yandex. Pencarian itu membawa kami ke siaran kanal YouTube media Thailand, Ch7hDNews bertanggal 17 Juni 2025.

Judul video dalam bahasa Indonesianya yakni “Perdana Menteri Menanggapi Trik Kamboja, Menegaskan Penolakan Thailand untuk Mengakui Mahkamah Internasional”.

Menurut keterangan, Shinawatra di video asli menyampaikan kalau Thailand tidak menerima yurisdiksi Mahkamah Internasional. Perdana Menteri juga menegaskan kembali bahwa pemerintah dan militer tetap bersatu untuk menegakkan kedaulatan nasional dan mereka tidak akan menoleransi pelecehan, fitnah, atau intimidasi.

Thailand memang telah menyatakan tidak mengakui yurisdiksi International Court of Justice (ICJ) dan lebih memilih untuk menyelesaikan sengketa melalui mekanisme bilateral. Reuters melaporkan pada Minggu (15/6/2025), Kamboja akan memulai proses hukum di ICJ secara independen, meskipun Thailand menolak yurisdiksi pengadilan tersebut.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video pidato video Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, dengan klaim ia meremehkan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video identik disiarkan kanal YouTube media Thailand, Ch7hDNews bertanggal 17 Juni 2025. Judul video dalam bahasa Indonesianya yakni “Perdana Menteri Menanggapi Trik Kamboja, Menegaskan Penolakan Thailand untuk Mengakui Mahkamah Internasional”.

Menurut keterangan, Shinawatra di video asli menyampaikan kalau Thailand tidak menerima yurisdiksi Mahkamah Internasional. Perdana Menteri juga menegaskan kembali bahwa pemerintah dan militer tetap bersatu untuk menegakkan kedaulatan nasional dan mereka tidak akan menoleransi pelecehan, fitnah, atau intimidasi.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait THAILAND atau tulisan lainnya dari Tim Riset Tirto

tirto.id - Periksa Fakta
Penulis: Tim Riset Tirto
Editor: Tim Riset Tirto