tirto.id - Vaksin Covid-19 Sinovac, jenis vaksin Corona buatan Cina yang digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia memiliki efektivitas yang sangat baik untuk menurunkan infeksi COVID-19 maupun kematian hingga 98%.
Hal tersebut sesuai dengan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI yang melakukan kajian cepat keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta.
“Vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98%, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama di mana hanya efektif menurunkan sekitar 13% risiko COVID-19 bergejala,“ kata Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes Panji Dhewantara seperti dikutip laman resmi Kemenkes.
Berdasarkan hasil kajian, kata dia, dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksinasi dosis lengkap itu secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah COVID-19 bergejala.
Kemenkes melakukan kajian cepat ini pada periode 13 Januari sampai 18 Maret 2021 dengan menggunakan desain Kohort Retrospektif, yakni menelusuri riwayat setiap individu yang dilibatkan dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengambil sampel pada 128 ribu lebih orang berusia 18 tahun ke atas dan rata-rata dari partisipan yang diikutkan 60% perempuan dengan usia sekitar 30 tahun-an.
Fokus penelitiannya sendiri dilakukan terhadap kelompok tenaga kesehatan yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi, baik dosis pertama maupun yang sudah vaksinasi lengkap sebanyak 2 dosis.
“Kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data-data sekunder. Jadi data-data yang kita olah itu merupakan data dari berbagai sumber yang ada di Kementerian Kesehatan,” jelas Panji.
Dia mengatakan, berdasarkan analisis tersebut, hasilnya ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis lengkap bisa menurunkan atau bisa mengurangi risiko COVID-19 sebanyak 94%.
Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa pemberian vaksinasi lengkap 2 dosis bisa menurunkan risiko terinfeksi COVID-19 dan mencegah kematian.
Sehingga, kajian Kemenkes ini bisa dijadikan sebagai informasi penting bagi masyarakat maupun pemerintah, terutama untuk menentukan langkah-langkah strategis yang dapat dimanfaatkan demi memperkuat pemberian vaksinasi di masyarakat.
Selain itu, Panji menambahkan, pemberian vaksinasi Sinovac 2 dosis dapat mencegah sekitar 96% risiko perawatan karena COVID-19, juga mencegah sebesar 98% kematian karena COVID-19.
“Hal itu menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap itu sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi. Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap itu akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko COVID-19 baik perawatan maupun kematian,” pungkasnya.
Dalam upaya mengakhiri Pandemi COVID-19, selain pelaksanaan vaksinasi, masyarakat juga harus terus #IngatPesanIbu dengan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dan untuk melengkapinya, upaya 3T juga perlu rutin diterapkan, dengan testing (pemeriksaan dini), tracing, (pelacakan), dan treatment (perawatan).
Editor: Agung DH