Menuju konten utama

Ustaz Sambo, Prabowo, dan 'Tamasya Al-Maidah'

Ansufri Idrus Sambo, adalah mantan guru agama Prabowo Subianto. Ia dekat dengan kalangan TNI dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014.

Ustaz Sambo, Prabowo, dan 'Tamasya Al-Maidah'
Ansufri Idrus Sambo. Tirto/Sabit

tirto.id - Undangan melalui aplikasi pesan singkat bertajuk 'Tamasya Al-Maidah' itu mulai beredar sejak pekan lalu. Isinya, ajakan umat muslim buat bertamasya dengan mendatangi tempat pemungutan suara di hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, 19 April hari ini. Kegiatan ini diklaim buat menjaga jalannya Pilkada DKI Jakarta yang jujur dan demokratis.

Ada aplikasi buat ikut partisipasi melakukan aksi itu di hari pencoblosan. Syaratnya, peserta wajib mengisi aplikasi, berisi alamat, nama lengkap, tempat tanggal lahir dan nomor telepon seluler. Nantinya, koordinator bakal memberikan rekomendasi buat memilih masjid atau Tempat Pemungutan Suara sesuai alamat yang dipilih.

Awalnya, rencana itu mendapat pelarangan. Tetapi kepastian rencana ini akhirnya disampaikan Ketua Pelaksana Tamasya Al-Maidah, Ansufri Idrus Sambo. Dalam keterangannya pada Jumat pekan lalu (14/4), Sambo memastikan jika 'Tamasya Al-Maidah' itu tetap dilakukan. Ia mengatakan tujuan aksi itu bentuk pengawalan di TPS saat pencoblosan untuk mencegah kecurangan.

“Tidak dibatalkan, dipindah pelaksanaannya,” kata Sambo di Masjid Al-Ittihad, Tebet, seraya menambahkan jika aksi ini tak ada hubungannya dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Ustaz Sambo dan Prabowo

Aksi apa yang disebut 'Tamasya Al-Maidah' kembali mencuatkan sosok Ansufri Idrus Sambo. Lelaki kelahiran Medan, 20 November 1970, ini pada 2014 lalu sempat jadi sorotan karena mencalonkan diri sebagai calon presiden dari jalur independen.

Ustaz Sambo, demikian ia dipanggil, berkata sejak 2012 mulai menyiapkan diri maju mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum 2014. Dalam rekaman di YouTube, yang diunggah akun Ustaz Sambo, alumni Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan alasannya.

“Saya memberanikan diri karena merasa terpanggil untuk berkontribusi, berpartisipasi dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat Indonesia,” kata Sambo. Ia menyakini Indonesia akan sejahtera jika pemimpinnya adalah sosok sederhana, amanah, dan peduli terhadap rakyat.

Di laman penggemar "Ustad Sambo Menuju Presiden", postingan rencananya mencalonkan diri pun selalu dikampanyekan. Bahkan pemimpin pondok pesantren Az Zikra, Muhammada Arifin Ilham, diklaim mendukung langkah Sambo buat maju menjadi calon presiden. Dukungan yang sama mengalir dari beberapa tokoh lain seperti Mayjen TNI (Purn) Agus Gunaedi Pribadi (Mantan Pangdam Kodam II Sriwijaya, penulis buku Mengikuti Jejak Panglima Besar Soedirman).

Bukan kali itu saja Sambo menjadi sorotan. Saat deklarasi pencalonan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden 2014, misalnya, Sambo pernah membuat riuh pemberitaan lantaran disebut-sebut sebagai guru agama Prabowo Subianto. Sambo datang saat deklarasi itu di Rumah Polonia, Rumah Pemenangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014.

Orang pertama kali memperkenalkan Sambo sebagai guru Prabowo adalah mendiang Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho. Ridho mengatakan Sambo adalah guru spiritual Prabowo saat mantan jenderal Komando Pasukan Khusus itu tinggal di Yordania. Kabar lain menulis bahwa Sambo mengaku mengenal Prabowo sejak 1998 ketika Prabowo masih aktif sebagai Danjen Kopassus.

Infografik HL perjalanan Surat Al Maidah

Aktif di KISDI

Karier Sambo sebagai pendakwah bermula sejak lulus sarjana di IPB. Sambo nyantri di Pondok Pesantren Ulil Albab Ibnu Khaldun Bogor, pimpinan KH Didin Hafihuddin. Dua tahun setelahnya, Sambo pergi ke Yordania buat memperdalam ilmu bahasa Arab dan tafsir. Dan di Yordania itu pula pertemuannya dengan Prabowo dimulai, melalui mendiang Sekjen PKS, Taufik Ridho.

Sebelum ke Yordania, Sambo diketahui aktif di Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) pimpinan almarhum Ahmad Sumargono. Selain itu Sambo aktif dalam pelbagai kegiatan termasuk di Dewan Dakwah.

Sambo juga diketahui sebagai pendiri Pondok Pesantren Yayasan Imam Ahmad Hilal di Bogor, Jawa Barat. Selain itu ia dikenal sebagai penggagas Manajemen Sholat menuju Khusyu’ dan Nikmat (MSKN). Sebagai penggagas, sambo diketahui beberapa kali sering memberikan tausiah manajemen salat. Bahkan, pada 31 Oktober 2008, Sambo pernah memberikan tausiah di depan 800 calon komandan militer di Sekolah Calon Perwira di Bandung, Jawa Barat.

Kini nama Sambo kembali mencuat karena ia menjadi Ketua Panitia Tamasya Al-Maidah. Ia menolak acara itu berhubungan dengan pasangan Anies-Sandiaga, yang usung Partai Gerakan Indonesia Raya punya Prabowo Subianto.

“Tidak ada hubungan dengan apa pun,"‎ kata Sambo, Jumat pekan lalu (14/4).

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Arbi Sumandoyo

tirto.id - Politik
Reporter: Arbi Sumandoyo & Hendra Friana
Penulis: Arbi Sumandoyo
Editor: Fahri Salam