Menuju konten utama

Urutan Amalan & Dzikir Nisfu Syaban 2025 Mulai Sholat Maghrib

Nisfu Syaban merupakan malam yang dianggap berkah dan bisa diisi dengan sejumlah amalan dan dzikir. Simak rangkaian ibadah dalam Nisfu Syaban.

Urutan Amalan & Dzikir Nisfu Syaban 2025 Mulai Sholat Maghrib
Umat muslim berdoa seusai membaca Alquran saat bulan Ramadan di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/5/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Umat Muslim bisa menjalankan sejumlah amalan dan dzikir Nisfu Syaban mulai dari Sholat Magrib hingga malam hari. Nisfu Syaban 1446 Hijriah jatuh pada malam ini, Kamis (13/2/2025), sebagai malam yang dianggap penuh keberkahan.

Nisfu Syaban merupakan malam ke-15 bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Oleh karenanya, malam tersebut dinamakan Nisfu Syaban. Secara bahasa ‘Nisfu’ berarti pertengahan, sedangkan ‘Syaban’ merupakan nama bulan ke-8 kalender Hijriah itu sendiri. Nisfu Syaban memiliki keutamaan dalam Islam.

"Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni semua hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling bermusuhan," HR. Ibnu Majah No. 1389.

Keutamaan Nisfu Syaban sebenarnya masih pro-kontra di kalangan ulama. Sebagian meyakini keberkahan Nisfu Syaban memiliki landasan yang cukup kuat. Sebagian lain menilai, bahwa dalil tersebut belum cukup.

Urutan Amalan & Dzikir Nisfu Syaban 2025 dari Maghrib sampai Witir

Terlepas dari pro-kontra, umat Muslim yang mempercayai keberkahan Nisfu Syaban bisa menjalankan sejumlah amalan dan dzikir, mulai dari ibadah wajib hingga ibadah sunah. Rangkaian amalan itu bisa diterapkan sejak dimulainya hari ke-15 Syaban, yang tahun ini dimulai dari Kamis (13/2/2025) petang.

Simak rangkaian amalan dan dzikir Nisfu Syaban 2025 sebagai berikut:

1. Sholat Magrib

Sholat Magrib merupakan ibadah yang hukumnya wajib bagi umat Islam. Oleh karenanya, Sholat Magrib bisa jadi permulaan dalam rangkaian amalan Nisfu Syaban, lantaran juga harus dilakukan bagi umat Muslim.

2. Membaca Yasin 3X

Amalan berikutnya yang dianjurkan dalam Nisfu Syaban ialah membaca Surat Yasin sebanyak 3 kali. Muhamad Sochib dalam “Amalan Nisfu Sya'ban (2023)” diNU Online Jateng menyebutkan, 3 pembacaan tersebut memiliki maksud dan tujuan tertentu, didasarkan pada kitab Mujribat oleh Ad-Dairaby.

Surat Yasin yang pertama, dibaca untuk memohon panjang umur dan ketaatan serta dapat istiqamah kepada Allah Swt. Kemudian yang ke-2, untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya baik lahir maupun batin. Terakhir, yang ke-3 untuk memohon kaya hati yang langsung dari Allah Swt.

3. Membaca Doa Nisfu Syaban

Setelah membaca Yasin dan menjelang Isya, umat Muslim bisa membaca doa Nisfu Syaban yang dimaksudkan sebagai permohonan agar catatan amal yang buruk dihapus dan diganti dengan catatan amal yang baik.

Doa Nisfu Syaban sebagai berikut:

"Allahumma ya dzal manni wala yumannu 'alaih, ya dzal jalali wal ikram, ya dzatthouli wal in'am, la ilaha illa anta. Dzahra lal laji'ina, wa jahr al mustajirina, wa aman al khaifina. Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw matrudan aw muqattaran 'alayya fi rizqi, fa amhu Allahumma bi fadhlika. Fa innaka qadha' al-haqqa wa la yughadiyu 'alayk."

4. Sholat Isya

Sholat Isya merupakan ibadah wajib dan merupakan sholat fardhu terakhir dalam sehari. Ibadah ini tentunya tak boleh ditinggalkan tak terkecuali dalam rangkaian amalan ibadah di malan Nisfu Syaban.

5. Sholat Taubat 2 Rakaat

Sholat Taubat bisa didirikan setelah Isya dengan 2 rakaat 1 kali salam. Umat Islam bisa mengawali sholat ini dengan pembacaan niat khusus sebagai berikut:

“Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat Salat Sunah Taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Selanjutnya, setelah melaksanakan sholat tersebut, bisa membaca doa taubat seperti berikut:

“Astaghfirullahal ‘azhiima, alladzii laa illaha illa huwal hayyul qayyuumu waatuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafsihi dlarran walaa nafa’an walaa mautan walaa hayaatan walaa nusyuuraa.”

Artinya: “Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi, saya memohon taubat kepada-Nya sebagaimana taubatnya hamba yang dholim yang berdosa tidak memiliki daya upaya untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.”

6. Sholat Tasbih

Shalat tasbih berjumlah empat rakaat, yang bisa dikerjakan pada siang hari atau pada malam hari. Untuk malam hari, Sholat Tasbih dikerjakan 4 rakaat dengan 2 kali salam, dengan 2 rakaat sekali salam. Mengutip NU Online Jateng, Sholat Tasbih tiap rakaatnya bisa diisi sebanyak 75 tasbih. Niat Sholat Tasbih (2 rakaat) sebagai berikut:

“Ushallii sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi Ta'aalaa”

Artinya: “Aku niat Sholat Tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan, bacaan Tasbih sebagai berikut:

“Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil azhiimi”

Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan yang lebih tinggi derajatnya dari-Nya dan tidak lebih besar derajatnya dari-Nya, dan tidak ada suatu kekuasaan pun kecuali dengan pertolongan Allah, Yang Maha Perkasa.”

7. Sholat Hajat

Sholat Hajat merupakan ibadah sudah yang umumnya dikerjakan bagi umat Muslim yang sedang mempunyai keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Sholat ini juga bisa dikerjakan dalam Nisfu Syaban.

Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag), dianjurkan Sholat Hajat dikerjakan sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Namun Sholat Hajat juga bisa dikerjakan dengan 2 rakaat. Sholat Hajat dikerjakan seperti sholat lainnya. Dianjurkan, setelah Al Fatihah, membaca Al-Ikhlas dan ayat kursi.

Niat Sholat Hajat;

“Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ,”

Artinya: “Aku niat shalat sunah hajat dua rakaat tunai karena Allah Swt.”

Setelah Sholat Hajat, dianjurkan membaca istighfar 100 kali, bacaan “La ilaha illallah” 100 kali, serta sholawat 100 kali. Kemudian membaca doa Hajat:

“Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.”

“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

8. Sholat Witir

Sholat Witir merupakan ibadah yang bisa dikerjakan setelah Isya sampai fajar. Melansir NU Online, waktu yang lebih baik untuk melakukannya adalah pada akhir malam, tepatnya sebagai penutup dari segala ibadah-ibadah shalat yang dilakukan pada malam hari.

Niat Sholat Witir sebagai berikut:

“Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ.”

Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”

Baca juga artikel terkait NISFU SYABAN atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus