tirto.id - Bantuan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 18 orang tewas dan 37 orang dalam perawatan di rumah sakit akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023).
Data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB, Senin (6/3/2023).
"Korban meninggal berjumlah 18 jiwa. Sedangkan, 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta M. Ridwan Ibrahim melalui keterangan tertulis, Senin.
Ridwan merinci korban yang dalam perawatan di rumah sakit: RSCM 1 jiwa; RSPP 24 jiwa; RS Pelabuhan 3 jiwa; RSUD Tugu 1 jiwa; RSUD Koja 1 jiwa; RS Yarsi 2 jiwa; RS Firdaus 1 jiwa; RS Pertamina Jaya 2 jiwa; dan RS Pekerja 2 jiwa.
BPBD DKI Jakarta mencatat jumlah pengungsi kebakaran saat ini sebanyak 214 jiwa dengan rincian di Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 186 jiwa dan RPTRA Rasella berkurang 12 jiwa sehingga menjadi 28 jiwa.
Ridwan memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran. Hal itu termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” ucapnya.
BPBD DKI Jakarta mengirimkan 50 personel serta mendirikan dua tenda pengungsi yang bertempat di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara. BPBD juga mendistribusikan bantuan berupa air mineral, family kit, Kidsware, hingga perlengkapan tidur.
Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan bantuan berupa:
- Tenda Pengungsi 6x12 sebanyak 2 unit;
- Tenda Keluarga 4x6 sebanyak 10 unit;
- Paket Sembako sebanyak 200 paket;
- Selimut 500 pcs; dan
- Matras 500 pcs.
Selain itu, dukungan kesehatan juga diberikan oleh Yankes berupa:
- Pelayanan kesehatan di dua posko pelayanan (RPTRA Rasela dan PMI) yang siaga 24 jam;
- 3 unit ambulans AGD per shift;
- Sistem rujukan ke RS yang sudah ditunjuk yakni: RSUD, RS BUMN, RSCM, RS POLRI, dan RS Swasta;
- Pendataan pengungsi untuk penyakit menular dan tidak menular sebagai bentuk pengendalian penyakit;
- Pengecekan limbah/sanitasi lingkungan;
- Pengecekan ketersediaan air bersih dan air minum;
- Pemantauan sampah;
- Pmeriksaan sampel makanan;
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita 210 boks;
- PMT ibu hamil 20 boks;
- Pemantau menu di dapur umum dan higiene sanitasi; dan
- Pemeriksaan ibu hamil, dan menyiapkan lokasi pengungsian khusus ibu hamil.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan