tirto.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding menilai lokasi Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang mengalami kebakaran tidak ideal. Ia beralasan lokasi tersebut berdekatan dengan permukiman warga.
"Nanti, kami akan evaluasi. Komisi VII hari Selasa (7/3/2023) nanti akan melihat lebih dekat ke sana," kata Karding dikutip dari Antara, Senin (6/3/2023).
Depo Pertamina Plumpang mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Kejadian nahas itu menyebabkan 19 korban tewas dan puluhan luka-luka.
Menurut Karding, langkah yang harus dilakukan Pertamina untuk mencegah kejadian serupa adalah memastikan konstruksi awal pembangunan depo menggunakan teknologi yang mutakhir.
"Artinya, kita harus memastikan teknologi yang dipakai zero kesalahan. Walau tidak ada di dunia yang seperti itu ya, tetapi ambil [teknologi] yang paling baik," katanya.
Pertamina, lanjut Karding, juga harus memperbaiki manajemen agar bisa lebih baik.
"Artinya, bisa jadi ini ada faktor kesalahan manusia, tapi kita kan belum bisa kita pastikan," ujarnya.
Karding menekankan hal yang paling penting adalah lokasi depo harus dikaji, terutama jaraknya dengan perumahan penduduk. Hal itu untuk mengantisipasi korban jiwa jika kejadian serupa terulang kembali.
"Ini jarak antara depo sama rumah penduduk itu cuma batasan satu jalan. Ada dua langkah yang harus dilakukan. Pertama, merelokasi rumah penduduk," katanya.
Karding menyebutkan sudah ada upaya pembebasan lahan di sekitar Depo Plumpang pada 2016. Lokasi Depo Plumpang tidak sesuai aturan karena lokasinya yang berdekatan rumah-rumah penduduk.
"Harusnya [jarak dengan rumah penduduk] jauh, tidak hanya batas satu jalan," ujarnya.
Langkah kedua, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Depo Plumpang harus dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
"Saya kira harus dikaji juga karena membangun depo tidak murah, mahal kan," kata dia.
Sementara itu, Karding menuntut Pertamina untuk memastikan penanganan korban secara baik, baik untuk yang meninggal dunia maupun luka-luka, termasuk penanganan pengungsi dan kerusakan dampak kebakaran.
"Yang rumahnya rusak, kebakar, dan seterusnya harus diganti," katanya.
Kedua, kata dia, Pertamina harus memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap berjalan. Hal itu mengingat peran Depo Plumpang yang vital dalam pendistribusian BBM ke seluruh Indonesia.
" Depo Plumpang bertanggung jawab terhadap 25 persen distribusi BBM se-Indonesia. Harus dipastikan karena ini 25 persen ya, bisa kacau nanti," demikian Karding.
Editor: Gilang Ramadhan