Menuju konten utama

297 Warga Terdampak Kebakaran Pertamina Plumpang Masih Mengungsi

Seluruh pengungsi terdampak kebakaran Depo Pertaminan Plumpang masih dalam kondisi sehat dan rutin dilakukan pengecekan oleh tim medis.

297 Warga Terdampak Kebakaran Pertamina Plumpang Masih Mengungsi
Pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang berada di tenda darurat di Kantor PMI Jakarta Utara, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Kebakaran tersebut menyebabkan puluhan rumah hangus terbakar dan belasan warga dilaporkan menjadi korban jiba dalam peristiwa itu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Sebanyak 297 warga masih bertahan di pengungsian setelah tempat tinggal mereka terdampak kebakaran pipa Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/4/2023) malam.

"Hasil pemutakhiran data per Sabtu (4/3/2023) malam pukul 22.23 WIB, seluruh pengungsi tersebut terbagi di dua titik, yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya Minggu (5/3/2023).

Abdul mengatakan seluruh pengungsi masih dalam kondisi sehat dan pegecekan kondisi kesehatan telah dilakukan oleh tim medis secara berkala.

"Guna mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan darurat, telah disiagakan tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta," katanya.

Lebih lanjut, BNPB mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa ini dipastikan ada sebanyak 16 orang. Sementara korban yang mengalami luka-luka sebanyak 37 orang.

Adapun seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.

"BNPB juga telah memberikan dukungan berupa tenda 6x12 meter sebanyak 2 unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit. Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras," jelas Abdul Muhari.

Diketahui, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat 3 Maret 2023, pukul 20.11 WIB. Ledakan berasal dari pipa BBM area depo dan merambat ke pemukiman penduduk yang letaknya berdekatan.

Presiden Joko Widodo mengatakan lokasi permukiman penduduk di sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara seharusnya menjadi zona air sebagai mitigasi risiko seperti saat terjadinya kebakaran di area Terminal BBM.

Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Minggu (5/3/2023). Jokowi juga menyampaikan bela sungkawa atas terjadinya kebakaran yang menimbulkan belasan korban jiwa tersebut.

"Memang zona ini harusnya zona air. Entah dibuat sungai, entah dibuat aliran, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki karena barang-barang di dalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan permukiman penduduk," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN PERTAMINA PLUMPANG atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto