Menuju konten utama
Kebakaran Pertamina Plumpang

Jokowi: Harus Ada yang Direlokasi, Bisa Penduduk atau Depo BBM

Menurut Jokowi lokasi permukiman penduduk di sekitar Depo Pertamina Plumpang seharusnya menjadi zona air sebagai mitigasi risiko bencana.

Jokowi: Harus Ada yang Direlokasi, Bisa Penduduk atau Depo BBM
Foto udara pemukiman warga yang terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta utara, Jumat (3/3/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan lokasi permukiman penduduk di sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara seharusnya menjadi zona air sebagai mitigasi risiko seperti saat terjadinya kebakaran di area Terminal BBM.

Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Minggu (5/3/2023). Jokowi juga menyampaikan bela sungkawa atas terjadinya kebakaran yang menimbulkan belasan korban jiwa tersebut.

"Memang zona ini harusnya zona air. Entah dibuat sungai, entah dibuat aliran, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki karena barang-barang di dalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan permukiman penduduk," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi telah menginstruksikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang.

"Terutama, karena ini memang zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja (Depo) Plumpang nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser direlokasi," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut pada 2009 lalu, saat ia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, sudah ada rencana perluasan buffer zone 50 meter. Namun demikian, rencana tersebut belum terealisasi.

"Tanah Merah-nya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," pungkas Jokowi.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN PERTAMINA PLUMPANG atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto