tirto.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengkonfirmasi adanya empat tambahan kasus positif Corona, sehingga secara akumulatif di DIY terdapat 28 kasus per 1 April 2020. Sehari sebelumnya, kasus positif Corona ada 24.
Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Rabu (1/41/2020) menyampaikan di Yogyakarta terdapat 225 pasien masih dalam pengawasan (PDP) yang telah diperiksa. Ke-142 orang di antaranya posisinya masih dirawat di rumah sakit.
"Hasil [pemeriksaan] negatif Corona sebanyak 65 orang. Hasil positif [Corona] 28 orang, dua di antaranya sembuh, dan 3 meninggal," kata Berty.
Sementara itu, terdapat 131 PDP yang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan uji laboratorium. Ke-9 PDP di antaranya telah meninggal dunia.
Tambahan PDP yang meninggal dunia hari ini salah satunya adalah pasien PDP dari Bantul yang sempat kesulitan mendapatkan RS rujukan. Pasien laki-laki 58 tahun tersebut sudah meninggal sejak Selasa (31/3/2020), namun baru masuk dalam catatan hari ini.
Sementara satu PDP lain yang dinyatakan meninggal adalah seorang wanuta berusia 72 tahun asal Wonogiri Jawa Tengah
Berikut data kasus positif Corona di Yogyakarta:
- Kasus ke-1 warga Kota Yogya, laki-laki berusia 3 tahun (dinyatakan sembuh);
- Kasus ke-2 warga Ngaglik, Sleman, Laki-laki berusia 58 tahun (meninggal);
- Kasus ke-3 domisili Bantul, Laki-laki berusia 50 tahun;
- Kasus ke- 4 warga Kota Yogya, laki-laki berusia 60 tahun;
- Kasus ke-5 warga Berbah, Sleman, perempuan 30 tahun (dinyatakan sembuh);
- Kasus ke-6 warga Jawa Timur, laki-laki 52 tahun;
- Kasus ke-7 warga asal Bantul usia 7 tahun , Kecamatan Bambanglipuro di Rumah Sakit Panembahan Senopati;
- Kasus ke-8 warga asal Sleman usia 36 tahun, Kecamatan Kalasan di Rumah Sakit JIH;
- Kasus ke-9 warga asal Kulon Progo usia 4 bulan, Kecamatan Wates di RSUD Wates;
- Kasus ke-10 warga asal Sleman berusia 69 tahun, Kecamatan Depok di RS Bethesda;
- Kasus ke-11 warga asal Gunung Kidul berusia 55 tahun, Kecamatan Ponjong di RSUD Wonosari;
- Kasus ke-12 warga asal Sleman berusia 35 tahun, Kecamatan Gamping di RS Panti Rapih;
- Kasus ke-13 warga asal Kota Yogya berusia 39 tahun, Kecamatan Umbulharjo di PS Panti Rapih;
- Kasus ke-14 warga asal Kota Yogya berusia 71 tahun, Kecamatan Gondomanan, domisili di Kasihan Bantul di RS Panti Rapih;
- Kasus ke-15 warga asal Sleman berusia 59 tahun, Kecamatan Ngaglik di RS Panti Rapih;
- Kasus ke-16 warga asal Sleman, Kecamatan Ngemplak di RS Panti Rapih;
- Kasus ke-17 warga asal Kebumen, Jawa Tengah berusia 54 tahun di RS Panti Rapih (meninggal dan dialihkan sebagai kasus di Kebumen);
- Kasus ke-18 warga asal Sleman, Kecamatan Depok di RS Bhayangkara;
- Kasus ke- 19 warga Bantul, Laki-laki berusia 53 tahun;
- Kasus ke-20 Perempuan 70 tahun, warga Sleman;
- Kasus ke- 21 Laki laki, 56 tahun, warga Sleman;
- Kasus ke-22 Laki laki, 37 tahun, warga Bantul;
- Kasus ke-23 Laki laki, 35 tahun, warga Sleman;
- Kasus ke-24 Perampuan, 80 tahun, warga Sleman (meninggal dalam proses laboratorium);
- Kasus ke-25 Laki laki, 48 tahun, warga Kota Yogya;
- Kasus ke-26 Laki laki, 27 tahun warga Sleman;
- Kasus ke-27 Laki laki, 44 tahun warga Sleman;
- Kasus ke-28 Wanita, 52 tahun warga Sleman;
- Kasus ke-29 Laki laki, 22 tahun, warga Sleman.
- Update Corona 1 April: Sebaran 1.677 Kasus di 32 Provinsi Indonesia
- Pasien Sembuh Corona Indonesia Melonjak 22, Kasus Meninggal 21
- Dampak Pandemi Corona: EFL dan Klub Liga Inggris Bahas Gaji Pemain
- Bagaimana Nasib Bisnis Musik di Era Social Distancing Virus Corona?
- Sekda Kota Palangkaraya Positif Corona & Wali Kota Jadi ODP
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali