Menuju konten utama

Dampak Pandemi Corona: EFL dan Klub Liga Inggris Bahas Gaji Pemain

EFL dan klub-klub Liga Inggris membahas nasib gaji para pemain di tengah penundaan kompetisi akibat pandemi virus corona (Covid-19) 

Dampak Pandemi Corona: EFL dan Klub Liga Inggris Bahas Gaji Pemain
Pemain Liverpool Adam Lallana, kiri, mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Liverpool di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 20 Oktober 2019. Jon Super/AP

tirto.id - English Football League (EFL) selaku operator Liga Inggris bakal bertemu dengan perwakilan klub-klub anggotanya pada hari ini Rabu (1/4/2020).

Pertemuan yang dilakukan secara teleconference tersebut akan membahas kelanjutan kompetisi 2019/2020 dan nasib gaji pemain selama liga ditangguhkan karena pandemi virus corona (Covid-19).

Sejumlah klub Liga Inggris mengalami kesulitan keuangan selama kompetisi ditangguhkan. Hal itu membuat banyak klub diprediksi kesulitan untuk memenuhi kewajiban membayar gaji para pemain secara penuh dalam beberapa bulan ke depan.

Bahkan, beberapa klub dari Football Nation League, sudah mengalami krisis keuangan. Akibatnya, EFL dan FA memutuskan untuk mengalokasikan dana 50 juta pound untuk membantu klub-klub yang mengalami kesulitan keuangan pada bulan Maret tersebut.

Untuk mengantisipasi kemungkina hal serupa terjadi pada bulan April 2020, EFL dan klub bakal mendiskusikan masalah tersebut. Salah satu opsi yang mungkin bisa diambil adalah melakukan pemotongan gaji pemain agar biaya pengeluaran klub berkurang.

Namun, sebagaimana dilansir BBC, asosiasi pemain sepak bola profesional Inggris (PFA) meminta para pemain dilibatkan dalam pembahasan soal pemotongan gaji. PFA berharap para pemain tetap memiliki pendapatan yang layak meski gajinya dipotong.

Sementara itu, Jonas Baer-Hofmann, sekjen Asosia Pemain Sepakbola dunia (Fifpro) meminta para pemangku kepentingan membuat kebijakan yang masuk akal. Tak hanya itu, ia juga menuntut penjelasan yang rinci atas setiap keputusan yang diambil.

Jonas tak ingin kejadian yang terjadi di Juventus terulang kembali. Klub asal Italia itu melakukan pemotongan gaji pemain dan stafnya hingga 75 persen. Meskipun semua pemain dan staf Juventus menyetujuinya, keputusan seperti itu belum tentu dapat diterima pesepakbola di klub lain.

"Kami hanya ingin EFL dan klub Inggris menggunakan akal sehat. Jangan sampai seperti Juventus yang menerapkan pemotongan gaji [besar] dan disetujui oleh pemainnya," kata Jonas.

"Ada klub dari Indonesia yang menggunakan contoh dari Juventus, untuk membenarkan kebijakan pemotongan gaji yang mereka buat," tambah dia.

Jonas mengingatkan, sebagai salah satu kompetisi terbaik di dunia, Liga Inggris akan mendapat sorotan dari dunia, termasuk kebijakan yang mereka ambil di tengah pandemi Corona.

"Kami berharap mereka akan menggunakan akal sehat [.....]. Karena, kebijakan yang dilakukan oleh klub-klub elite dapat ditiru oleh banyak klub di dunia," tutur Jonas.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Addi M Idhom