tirto.id - English Football League (EFL) selaku operator Liga Inggris telah siapkan skenario untuk selesaikan musim 2019/2020. Ada dua opsi yang disiapkan, yakni menggelar pertandingan sisa musim tanpa penonton, atau menunda musim lebih lama hingga virus Corona (COVID-19) bisa diatasi.
Namun, EFL juga tak menutup kemungkinan untuk membatalkan musim 2019/2020, seperti diinginkan sejumlah klub. Jika pilihan ini diambil, berarti harapan Liverpool untuk menjadi juara Liga Inggris pertamakali di era Premier League bakal pupus. Padahal, The Reds tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara.
Membatalkan musim ini dapat memicu banyak masalah. Kesempatan juara Liverpool yang sudah di depan mata akan ikut hilang jika musim dibatalkan. Jika misalnya EFL memberikan gelar juara musim ini kepada The Reds, UEFA tidak akan mengakuinya.
Itulah yang jadi alasan EFL tetap berupaya menyelesaikan sisa musim 2019/2020. Klub-klub Premier League rata-rata memiliki 9 pertandingan sisa dan dapat diselesaikan dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.
Dengan EURO 2020 yang telah ditunda oleh UEFA, maka mereka memiliki kesempatan untuk tetap menggelar kompetisi hingga bulan Juli 2020.
Pilihan yang ditawarkan EFL adalah menggelar pertandingan tanpa penonton, jika melanjutkan kompetisi antara bulan Juni-Juli. Dengan catatan para pemain juga akan dipisahkan dengan keluarga mereka selama kompetisi berlangsung untuk meminimalisir risiko penyebaran virus Corona.
Selain itu, pertandingan bakal dilaksanakan di satu venue saja untuk mengurangi aktivitas pemain dan staf. Standar kesehatan juga bakal ditingkatkan. Kebersihan stadion, hotel, dan fasilitas latihan yang dipakai setiap tim bakal diawasi dengan ketat.
Opsi tersebut diyakini sebagai pilihan paling adil untuk semua klub, meski pendapatan klub bakal tetap berkurang. Namun, mereka masih memiliki pendapatan dari hak siar yang bisa digunakan untuk operasional klub, alih-alih membatalkan kompetisi yang dapat buat mereka tak punya pendapatan.
Selain menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton, EFL juga membuat opsi untuk tetap menggelar laga dengan penonton. Namun, hal itu hanya bisa dilaksanakan jika mendapat izin dari pemerintah Inggris yang berarti harus menunggu hingga COVID-19 benar-benar teratasi.
Masalahnya, jika tetap menunggu Corona mereda, EFL harus memikirkan cara untuk memperpendek musim 2020/2021 karena bakal ada EURO 2020 yang ditunda. Situasi itu pun dapat berakibat buruk untuk persiapan sejumlah tim peserta EURO 2020, salah satunya Timnas Inggris.
Bomber Tottenham Hotspur yang juga andalan Timnas Inggris, Harry Kane, menyebut memainkan kompetisi hingga September 2020 adalah keputusan yang buruk. Baginya, melanjutkan kompetisi di bulan Juni lebih baik, meski tanpa penonton.
"Saya pikir melanjutkan kompetisi di bulan Juli atau Agustus, bukan keputusan yang tepat karena tidak banyak memberi keuntungan. Maksimal, kami melanjutkan musim di bulan Juni," kata Kane, dikutip dari Antara.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya