Menuju konten utama

Update Corona: Korsel Tingkatkan Status COVID-19 ke Level Tertinggi

Presiden Korsel Moon Jae-in menaikkan status wabah virus corona menjadi level tertinggi pada Minggu (24/2/2020).

Update Corona: Korsel Tingkatkan Status COVID-19 ke Level Tertinggi
Ilustrasi virus Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Pemerintah Korea Selatan akan meningkatkan status wabah virus corona ke level tertinggi dalam upaya menahan gelombang besar infeksi penyakit akibat virus COVID-19 tersebut.

Hal itu disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu (23/2/2020) seperti dilansir Antara yang mengutip Reuters, Senin (24/2/2020).

Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) melaporkan, dua kali kasus baru yang muncul pada Minggu kemarin. Angkanya bertambah 123 kasus pada siang, dan bertambah lagi sebanyak 46 kasus pada sore.

Hingga minggu sore, jumlah kasus infeksi corona yang dicatat oleh KCDC adalah 602 kasus dengan lima kasus kematian akibatnya.

Lebih dari setengah kasus baru itu ditemukan terkait dengan kegiatan di Gereja Shincheonji yang terletak di Kota Daegu, wilayah tenggara negara itu, setelah salah satu jemaat dikonfirmasi positif corona pekan lalu tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Akibat terjadinya lonjakan kasus corona di negeri ginseng tersebut, Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) pun meningkatkan imbauan perjalanan ke Korea Selatan menjadi level 2 dari skala 4 tertinggi, dan meminta pelancong untuk menghindari kontak dengan orang sakit.

Sementara itu, otoritas Israel dan Palestina mencoba menenangkan ketakutan yang muncul akan potensi penyebaran wabah virus corona di wilayah mereka, setelah menemukan fakta bahwa sejumlah peziarah asal Korea Selatan yang sempat mengunjungi situs religi di tanah suci terjangkit corona.

Menurut data KCDC, sebanyak 17 umat Katolik Korea Selatan di Provinsi Gyeongsang Utara serta pemandu tur mereka yang berziarah ke Israel awal bulan ini dikonfirmasi positif corona.

Akibatnya, sejumlah orang Korea Selatan dalam penerbangan Korean Air ditolak masuk di Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv pada Sabtu malam, dengan alasan mencegah penyebaran virus, menurut keterangan pihak pemerintah Korea Selatan.

"Karena langkah itu diambil tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari Israel, kami telah mengajukan keberatan atas hal yang membuat pelancong kami mengalami ketidaknyamanan, serta meminta pencegahan agar hal serupa tidak terulang," kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH