tirto.id - Presiden Prabowo Subianto kembali mengenakan pakaian adat saat upacara penurunan bendera pusaka di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025), sore.
Namun berebeda dengan baju adat Demang bernuansa putih gading dan Kain Ujung Serong khas Betawi yang dipakai saat pagi. Pada upacara sore Prabowo mengenakan pakaian adat Melayu berwarna biru lengkap dengan penutup kepala, tanjak berwarna biru
Momen ini tampak saat Prabowo muncul dari Istana Merdeka, hendak menjadi inspektur upacara penurunan bendera.
Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga berganti kostum. Saat upacara penurunan bendera, dia mengenakan jas hitam serta dasi biru muda. Sang istri, Selvi Ananda, mengenakan kebaya biru dengan rok batik serta selendang merah.
Saat upacara kenaikan Bendera Pusaka, Gibran mengenakan pakaian adat Gayo berwarna hitam.
Di akhir prosesi penurunan bendera, Prabowo sempat menyampaikan pesan singkat yang mengapresiasi semua pihak yang terlibat dengan upacara dari pagi hingga sore itu.
"Saya ingin ucapkan terima kasih saya penghargaan saya kepada seluruh peserta upacara dari pagi sampai sore hari ini saudara-saudara laksanakan upacara dengan tertib dengan semangat Saya bangga dengan kalian semua Terima kasih," ujarnya.
Upacara sore hari bendera pusaka berlangsung khidmat. Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) menjadi sorotan kala penurunan bendera.
Aliah Sakira dari Sulawesi Selatan bertugas sebagai pembawa baki. Prosesi penurunan bendera dilakukan I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana dari Provinsi Bali, sebagai komandan Kelompok 8.
Sementara, tugas pengerek bendera diemban Hilton Pratama Mantong dari Sulawesi Barat dan peran pembentang bendera dijalankan Muhammad Ghaalib Al Ghifari asal Lampung.
Masyarakat menunggu momen penurunan bendera dengan antusias. Suasana hening saat tim penurunan benderan mulai bertugas. Prabowo beserta undangan kemudian melakukan pose hormat saat penurunan bendera.
Proses penurunan bendera kemudian berjalan lancar. Bendera lantas diserahkan oleh Aliah Sakira kepada Prabowo.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Alfons Yoshio Hartanto
Masuk tirto.id


































