tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyelesaikan pembangunan underpass atau jalan bawah tanah untuk New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, DIY. Jalan di bawah bandara sepanjang 1,3 km ini akan menjadi underpass terpanjang di Indonesia. Hal itu dikatakan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Pembangunan underpass ini dilakukan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan Jawa (Pansela) yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara NYIA memotong jalan Pansela yang lama.
"Underpass terpanjang ini merupakan bagian dari Jalan Nasional Pansela Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan,” kata Basuki, Jumat (5/4/2019).
Basuki telah meminta kepada Sugiyartanto selaku Ketua Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga agar memperhitungkan secara cermat seluruh aspek keamanan dan keselamatan underpass tersebut.
"Ini ada dua emergency exit, kalau menurut saya harus ditambah dua lagi. Saat ini masih dibahas untuk kajian lebih mendalam untuk menambah aspek keamanannya," tandas peraih gelar doktor teknik sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat, ini.
Selain itu, tambah Basuki, aspek saluran air juga harus diperhatikan sebagai antisipasi apabila terjadi banjir.
"Konstruksinya harus diperhatikan betul. Tadi saya lihat ada tiga lapis beton, nanti di paling luar ada membran, supaya air dari luar tidak merembes ke bawah dan terdapat drainase di bawah. Untuk menahan air supaya tidak masuk sehingga ini benar-benar kedap air," bebernya.
Sebagai dukungan untuk pembangunan proyek Bandara NYIA sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Kementerian PUPR bersama PT Angkasa Pura I (Persero) akan menangani permasalahan banjir yang pernah terjadi pada Maret 2019 lalu.
Kualitas material akan dilakukan pengawasan khususnya beton lantai dan dinding agar tidak menyebabkan kebocoran. Beton dinding dan lantai akan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet dan dilengkapi dengan fasilitas rumah pompa.
Underpass NYIA memiliki lebar 7,85 meter, clearence atas 5,2 meter, dan samping 18,4 meter. Pada dinding underpass nantinya akan dihiasi ornamen dengan tema kearifan lokal seperti motif batik khas Yogyakarta dan lainnya.
Pembangunan underpass ini dimulai sejak November 2018, kini sudah mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019. Biaya pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara tahun anggaran 2018-2019 sebesar Rp293,18 miliar.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Iswara N Raditya