tirto.id - PT Pertamina Patra Niaga mulai melakukan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis biosolar di SPBU dengan menggunakan QR Code. Uji coba pembatasan ini dilakukan di 11 kabupaten/kota.
Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan berharap uji coba tersebut tepat sasaran dan dapat mengurai antrean panjang di SBPU.
"Melalui uji coba ini diharapkan bisa mengurai potensi kendala yang terjadi di lapangan saat pengisian BBM seperti antrean panjang, kesalahan baca QR Code, kesalahan baca data konsumen dan potensi yang lain," kata Mamit dalam pernyataannya kepada Tirto, Jumat (2/12/2022).
Mamit menjelaskan pengendalian BBM perlu dilakukan sehingga bisa memastikan penyaluran tepat sasaran. Kemudian menghindari terjadinya penyelewengan di lapangan.
"Jangan sampai justru dinikmati masyarakat mampu dan kalangan pengusaha serta industri," jelasnya.
Selain itu, dengan mekanisme QR code ini subsidi sudah mulai diberikan secara tertutup. Di mana akan membatasi pendistribusian hanya kepada yang berhak saja.
Menurutnya jika uji coba ini berhasil akan bisa menjaga kuota solar subsidi sehingga tidak over ke depannya dan membantu beban APBN karena tidak adanya penambahan. Apalagi saat ini disparitas harga antara solar subsidi dan non subsidi begitu besar sehingga rawan penyimpangan di lapangan.
"Kesiapan dari provider penyedia jasa digitalisasi yang bekerja sama dengan Pertamina menjadi keharusan juga. Jangan sampai nanti ada kendala terhadap sinyal dan lain-lain. Program ini tidak hanya dilakukan oleh Pertamina saja, tapi harus didukung semua pihak yang terkait," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin